Madrid (ANTARA News) - Pada Selasa petang Spanyol berduka, meski tidak mengejutkan - atas berita tewasnya pemain muda menjanjikan Antonio Puerta di rumahsakit.
Puerta yang berusia 22 tahun, meninggal dunia di unit gawat darurat rumahsakit Seville, Virgen del Rocio 64 jam setelah dia mengalami serangan jantung dalam pertandingan Sevilla-Getafe.
Pernyataan dari rumahsakit menyebutkan, Puerta meninggal karena "cedera otak dan tidak berfungsinya organ tubuhnya itu akibat penyakit jantung yang sudah lama yang menyebabkan dia harus dibawa ke rumahsakit.
Berita tentang kematiannya itu tidak mengejutkan, setelah laporan dari rumahsakit kondisinya terus memburuk, tapi menimbulkan kesedihan di seluruh Spanyol.
Puerta adalah salah satu pemain muda Spanyol paling bersinar dan memulai debutnya untuk tim nasional Spanyol musim semi lalu.
Benar dia pingsan saat pertandingan persahabatan di Badajoz satu tahun lalu, tapi tidak seorang pun - dokter klub atau media - yang mengira bahwa dia menderita penyakit yang berpotensi menimbulkan masalah jantung yang fatal.
Puerta dilahirkan di distrik Sevilla, Ciudad Jardin pada 26 November 1884. Ironisnya, keluarganya mendukung klub kota itu Betis, rival berat Sevilla. Ayah Puerta bermain untuk Triana, salah satu tim pendukung Betis.
Meski demikian, Antonio muda memasuki program junior Sevilla saat berusia 15 tahun, dan segera dikenal berkat kekuatan kaki kirinya, fisik yang tangguh dan tembakan kerasnya.
Puerta salah satu grup pemain muda setempat yang diberi peluang oleh pelatih Joaquin Caparros, yang kini bertugas di Athletic Bilbao.
Para pemain muda lainnya di grup berbakat Puerta termasuk Sergio
Ramos - kini di Real Madrid - Jose Antonio Reyes - sekarang di Arsenal - dan Jesus Navas, masih bersama Sevilla.
Puerta memulai debutnya dalam tim selaku pemain tengah kiri pada
April 2004, saaat berusia 17 tahun. Musim berikutnya dia bermain dalam enam pertandingan liga dan dianggap punya prospek cerah di masa depan.
Peluangnya yang sebenarnya terjadi pada April 2006, ketika dia bangkit dari bangku cadangan dalam semi-final menegangkan pada Piala UEFA lawan Schalke 04 - dan mencetak gol penentu kemenangan dalam injury time melalu tembakan kaki kiri yang tak bisa ditahan kiper.
Gol Puerta itu menjadikan Sevilla maju ke final Eropa pertama kalinya - yang mereka menangi 4-0 saat melawan Middlesbrough - dan dianggap sebagai awal dari masa paling sukses dalam sejarah 102 tahun klub itu.
Dengan Puerta bermain sebagai bek kiri atau pemain depan, Sevilla memenangi Piala Super Eropa tepat satu tahun yang lalu dengan menghancurkan Barcelona 3-0.
Puerta kemudian membantu Sevilla untuk mempertahankan Piala UEFA dengan menundukkan Espanyol melalui penalti dalam Mei di Glasgow dan turun sebagai bek kiri dalam kemenangan final Piala Spanyol Juni atas Getafe.
Jika tidak mendfapat serangan jantung Sabtu, maka Puerta selanjutnya dipastikan menikmati sukses di Sevilla, dan hampir pasti akan menjadi bek kiri pilihan pertama untuk Spanyol. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007