Bagi perindustrian, di sana ada Rumah Cokelat yang merupakan pusat inovasi cokelat dan KEK Palu, itu termasuk terdampak. Nanti kita evaluasi dampak dari gempa
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mengevaluasi dampak gempa yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, terhadap industri setempat, mengingat terdapat Rumah Cokelat dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Bagi perindustrian, di sana ada Rumah Cokelat yang merupakan pusat inovasi cokelat dan KEK Palu, itu termasuk terdampak. Nanti kita evaluasi dampak dari gempa," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa.
KEK Palu berada di lahan seluas 15.000 hektare, dengan pengembangan per tahun 2017 terealisasi hingga 482 hektare. Kawasan itu ditargetkan bisa menggaet investasi senilai Rp12,5 triliun, dan hingga Juli 2017 realisasinya mencapai Rp115 miliar.
Kawasan ini menjadi salah satu KEK yang berada di lokasi strategis karena berada di wilayah utara-selatan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
KEK Palu didukung dengan berbagai fasilitas penunjang, antara lain Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, yang memiliki panjang landasan pacu 3.500 meter dan kapasitas penumpang sekira 1500 orang per hari. Jarak Bandara ke KEK sekira 23 kilometer.
Selain itu, KEK terhubung dengan Pelabuhan Pantoloan dengan kapasitas saat ini 37.000 TEUs, yang ditargetkan dalam pengembangan mencapai 1,2 juta TEUs. Ada pula fasilitas jalan trans-Sulawesi Palu-Toli-toli, jalan lingkar luar (outer ring road) Palu dan jalan pintas (by pass) Palu-Parigi.
Kemenperin juga memfasilitasi pembangunan infrastruktur di KEK Palu dalam upaya menopang daya saingnya, seperti pembangunan jalan poros dan jalan lingkungan di dalam KEK Palu sepanjang 1.600 meter, pembangunan sentra industri kecil dan menengah (IKM), serta pengadaan sarana dan prasarana untuk perkantoran di KEK Palu.
Baca juga: Gubernur: Jangan ragu investasi di KEK Palu
Baca juga: Kemenperin promosikan KEK Palu
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018