Surabaya (ANTARA News) - Dua pemain asal Malaysia, Pei Wee Chung dan Ho Khek Mong, tidak khawatir dengan aksi "sweeping" yang mengancam keamanan dirinya, karena itu dirinya tetap melanjutkan keikutsertaan dalam kejuaraan bulutangkis "Indonesia Challenge 2007" di GOR Sudirman Surabaya.
Meski sempat beredar kabar akan ada "sweeping" dari organisasi Pemuda Pancasila (PP) Jatim terhadap warga Malaysia, kedua pemain itu tampak tidak terpengaruh dan bermain "ngotot" (optimal) di nomor tunggal putra babak kedua, Rabu petang.
Pei Wee Chung bahkan mampu mengalahkan Hendri Aprilianto (Indonesia) 21-17, 22-20 untuk melaju ke babak 16 besar, menghadapi pemain Pelatnas Alamsyah yang dimainkan langsung pada Rabu malam.
Sementara itu, Ho Khek Mong gagal melaju setelah kalah "straight set" 16-21, 16-21 dari pemain tuan rumah Andre Kurniawan Tedjono.
Ditemui usai pertandingan, Pei Wee Chung mengatakan dirinya tidak terpengaruh dengan kondisi yang ada di luar lapangan dan tetap melanjutkan laga semaksimal mungkin.
"Memang saya disarankan panitia untuk mundur, tapi sebagai pemain profesional, saya tetap ingin bermain," katanya.
Ia mengaku mengikuti kejuaraan ini dengan biaya sendiri, meski sudah sepengetahuan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM). "Soal keamanan, saya percaya penuh dengan panitia penyelenggara," katanya.
Usai pertandingan, Pei Wee Chung tampak mendapat perhatian khusus dari petugas keamanan. Panitia juga memberi jaket untuk menutup kaos bertuliskan Malaysia yang ada di bagian punggungnya.
"Untuk jaga-jaga saja, biar keberadaannya tidak menjadi perhatian. Kami panitia cukup khawatir dengan perkembangan yang terjadi di luar lapangan," kata salah seorang panitia yang tidak bersedia disebut namanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007