Denpasar (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu mengatakan sebanyak 52 Langkah pengembangan ekonomi Indonesia-Singapura telah disepakati oleh pemerintah Indonesia-Singapura dari 75 langkah yang diusulkan. Kesepakatan tersebut menunjukkan adanya kemajuan hubungan kerjasama ekonomi Indonesia dan Singapura, katanya di sela-sela pertemuan ke-5, "Indonesia - Singapura Joint Working Group and Joint Steering Commitee Meeting Framework Agreement in Economic Cooperation in the Island of Batam, Bintan and Karimun", di Kuta, Bali, Rabu. Ke-52 langkah tersebut yang disepakati tersebut atau 70 persen dari 75 langkah yang diusulkan kedua negara untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia di Batam, Bintan dan Karimun, katanya. Menurut Mari Pangestu, dari 52 langkah yang harus diselesaikan dalam upaya menarik dan menanamkan investasi itu meliputi 33 langkah sudah selesai, 18 sedang proses penyelesaian dan satu tahapan belum dikerjakan. Sedangkan Singapura dari 13 langkah untuk menarik investasi, 11 langkah diantaranya telah selesai dan dua langkah belum dikerjakan. Selain itu, ada 10 langkah yang harus dikerjakan bersama-sama antara pemerintah Indonesia dengan Singapura. Dari 10 langkah itu, tiga langkah sudah selesai, empat langkah dalam proses dan tiga langkah belum dikerjakan. "Langkah-langkah yang telah disepakati antara lain bidang pelayanan seperti pelayanan terpadu, bea cukai, keimigrasian dan perpajakan," kata Mari Pangestu. Sementara itu, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Muhammad Luhfi mengatakan, iklim investasi terutama di wilayah kepulauan Batam, Bintan dan Karimun semakin membaik dan diharapkan pada akhir 2009 dapat menarik investasi sebesar 2,5 miliar dolar AS. "Dengan semakin meningkatnya penanaman investasi dari investor pada tahun itu akan dapat membuka lapangan kerja bagi sekitar 130 ribu orang," katanya Lebih lanjut Luhfi mengatakan, dari persetujuan kedua negara mengenai investasi mengalami kenaikan sebesar 257 persen pada Juni 2005, dan membuat pertumbuhannya naik dari 137 juta dolar AS menjadi 426 juta dolar AS. Pada semester pertama pertumbuhan investasi tahun 2007 naik secara fantastis menjadi satu miliar dolar AS. Target tiga tahun pertama yakni sebesar sembilan miliar dolar AS.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007