Bandung (ANTARA News) - Ketua Viking Persib Club, Heru Joko, menilai PSSI tidak bijaksana dalam menjatuhkan sanksi kepada Persib Bandung berupa larangan bertanding di pulau Jawa dan harus tanpa penonton.
"Tidak bijaksana yah, tidak bersikap benar, sanksinya harusnya bijaksana. Membuat jera tidak segitunya (larangan bertanding di pulau Jawa dan tanpa penonton)," ujar Heru Joko saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.
Baca juga: Persib harus jalani laga usiran dan tanpa penonton
Baca juga: Pengeroyok Haringga dilarang menonton sepak bola seumur hidup
Menurut dia, sebagai organisasi pendukung Persib, Viking, akan menerima setiap keputusan PSSI. Namun. dengan catatan, tidak membuat seluruh pihak mengalami banyak kerugian.
Ia memandang larangan bertanding di pulau Jawa serta tanpa penonton di sisa musim kompetisi malah mencederai semangat dan cita-cita pengurus PSSI dahulu.
"Ga bagus, sepak bola sebagai sarana pemersatu bangsa yah. Kalau cita-cita pengurus PSSI yang dulu untuk menjadikan PSSI menjadi sarana perjuangan, menjadi tercoreng," kata dia.
Ia berharap PSSI mengkaji ulang sanksi yang dijatuhkan dan proporsional jika ingin membuat efek jera. Apalagi kasus meninggal Haringga Sirila berada di luar stadion bukan melibatkan kelalaian dari pihak Persib.
"Sanksinya yang membuat jera, tapi tidak membunuh semuanya. Kan itu mah oknum, kita Viking sudah mulai berubah, panpel segitu mah udah berusaha. Harusnya sanksinya yang membuat jera tapi yang pas," kata dia.
Viking juga akan menunggu langkah manajemen Persib untuk mengajukan Banding. Apabila hasilnya tetap merugikan semua pihak, maka Viking akan melakukan aksi.
"Viking nunggu banding di manajemen. Viking percaya ke manajemen, kami ada di belakang manajemen," kata dia.
Berdasarkan informasi resmi PSSI, Persib Bandung harus menjalani laga usiran tanpa penonton terkait dengan kasus tewasnya pendukung Persija, Haringga Sirila.
"Hukuman: Sanksi pertandingan home diluar Pulau Jawa (Kalimantan) tanpa penonton sampai akhir musim kompetisi 2018 dan pertandingan home tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi tahun 2019," demikian pernyataan resmi Komdis PSSI.
Tidak hanya klub yang menerima sanksi. Suporter fanatiknya yaitu Bobotoh juga mendapatkan hal yang sama. Bobotoh dinilai telah melakukan intimidasi terhadap tim Persija pada saat MCM dan melakukan sweeping, pengeroyokan dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas
"Hukuman: Sanksi penonton dan atau suporter berupa larangan untuk menyaksikan pertandingan Persib Bandung pada saat home maupun away serta pertandingan Liga 1 lainnya sejak putusan ini ditetapkan sampai pada setengah musim kompetisi 2019," demikian pernyataan resmi Komdis PSSI.
Begitu juga panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persib melawan Persija juga tidak luput dari sanksi Komdis PSSI. Panpel dinilai gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap suporter yang datang menonton dan dampaknya satu suporter Persija tewas.
Sanksinya adalah pertama ketua panpel pertandingan dan security officer berupa larangan ikut serta dalam kepanitiaan pertandingan Persib Bandung selama 2 (dua) tahun. Kedua panpel Persib Bandung didenda sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah). (KR-ASP).
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018