Jakarta (ANTARA News) - Tim Jerman Bayern Muenchen berharap tidak kembali tersandung saat menghadapi salah satu kekuatan tradisional Eropa Ajax Amsterdam pada pertandingan kedua Grup E Liga Champions yang akan dimainkan pada Rabu (4/10) dini hari WIB.

Catatan pasukan Niko Kovac sedang kurang bagus belakangan ini, pada dua laga terakhirnya mereka tidak mampu mengamankan kemenangan, pada tengah pekan mereka ditahan imbang 1-1 oleh Augsburg, sedangkan pada akhir pekan mereka menelan kekalahan 0-2 dari Hertha Berlin.

Meski demikian, Kovac menyambut laga kandang pertama mereka di kancah Eropa musim ini tersebut dengan nada positif. "Saya senang pertandingan besar telah menanti kami, dengan dua klub hebat yang mendominasi Eropa pada 1970-an, dengan pemain-pemain fantastis," ucapnya.

"Saya berdoa dan mengharapkan reaksi, bukan hanya untuk pertandingan melawan Ajax namun juga untuk pertandingan pada akhir pekan mendatang."

Lawan mereka, Ajax, juga memulai fase grup dengan bagus, dengan kemenangan 3-0 atas AEK Athens. Hasil yang membuat tim Belanda itu memuncaki klasemen Grup E berkat keunggulan selisih gol.

"Ajax adalah tim yang sangat berbakat dengan kualitas individual yang sangat tinggi. Anda melihat kualitas hebat. Mereka adalah tim yang sangat kuat, seperti saat mereka memegang bola dan mengendalikan ritme," tambah Kovac.

Arjen Robben, yang mencetak gol pertamanya sebagai pemain pro ke gawang Ajax pada Maret 2001, memberi peringatan mengenai kekuatan para kompatriotnya, yang saat ini menghuni peringkat kedua di klasemen Liga Belanda, di bawah PSV Eindhoven.

Baca juga: Robben: tidak ada krisis di Bayern

"Mereka memiliki banyak pemain muda yang bagus, namun (juga) pemain-pemain dengan karakter. Perkembangan mereka saat ini begitu bagus," kata pemain 34 tahun itu. "Mereka memiliki tim yang bagus, kami akan harus tampil baik, jika tidak mereka akan menyulitkan kami."

Bayern masih tidak akan diperkuat Corentin Tolisso, Kingsley Coman, dan Rafinha yang harus absen lama. Sedangkan Leon Goretzka, yang absen pada pertandingan Jumat di Berlin karena cedera pergelangan kaki, telah pulih dan dapat mengikuti sesi latihan Senin secara penuh.

Ajax sendiri akan menuju Muenchen dengan modal bagus setelah menang 2-0 di markas Fortuna Sittard di liga domestiknya. Pelatih Ajax, Erik ten Hag, juga bukan sosok yang asing dengan kekuatan Muenchen di mana ia sempat melatih tim cadangan FC Bayern pada 2013 sampai 2015.

Namun, Ajax sempat mengalami sedikit kendala saat menuju Jerman pada senin pagi, penerbangan mereka dari Amsterdam tertunda lebih dari dua jam karena masalah komunikasi.

Pertemuan dua tim "penggembira"

Di saat yang sama, dua tim lain yang kerap dianggap sebagai "penggembira" di Grup E, AEK Athena dan Benfica juga akan saling berhadapan di Stadion Olimpiade, Athena.

AEK memiliki catatan kurang bagus pada enam pertandingan terakhirnya di semua kompetisi, di mana mereka tiga kali gagal mengamankan kemenangan, meski demikian mereka belum pernah kalah saat menjadi tuan rumah pada musim ini.

Kondisi tidak jauh berbeda juga diderita wakil Portugal, Benfica. Mereka hanya satu kali menang dari tiga laga terakhirnya, dan absennya bek tengah Jardel akan menghambat upaya mereka membawa pulang setidaknya satu poin.

Benfica sendiri memiliki kenangan manis saat bertemu wakil Yunani pada musim ini, di mana mereka meraih kemenangan dan hasil imbang saat menyingkirkan PAOK di fase kualifikasi. PAOK merupakan tim yang mengalahkan AEK di Liga Yunani musim ini.

Akibat kekalahan pada pertandingan-pertandingan pertama, kedua tim tentu sangat membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang lolos dari fase grup. Terlebih bagi Benfica, yang di atas kertas difavoritkan untuk unggul dari AEK.

Bagaimanapun, bertamu ke Yunani selalu menjadi laga yang menyulitkan, maka tim Athena itu berpeluang dapat mengamankan satu poin.

Baca juga: VAR akan dipakai pada Liga Champions

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018