Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar AS dan saham-saham AS menguat didorong oleh kesepakatan memperbarui Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 4,5 dolar AS atau 0,38 persen, menjadi ditutup pada 1.191,70 dolar AS per ounce.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 219,64 poin atau 0,83 persen pada pukul 17.22 GMT, setelah AS dan Kanada mencapai kesepakatan menit terakhir untuk merevisi perjanjian perdagangan bebas trilateral dengan Meksiko. S&P 500 mengikuti kenaikan Dow.
Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun, karena investor tidak selalu mencari aset-aset "safe haven" seperti logam mulia.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, meningkat 0,26 persen menjadi 94,98 pada pukul 17.12 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Namun, menurut laporan baru-baru ini yang dikeluarkan oleh Dewan Emas Dunia (WGC), bank-bank sentral menambahkan total bersih 193,3 ton emas ke cadangan mereka pada paruh pertama 2018, naik delapan persen dari 178,6 ton yang dibeli pada periode yang sama tahun 2017.
"Ke depan, kami memperkirakan permintaan bank-bank sentral akan tetap naik," kata laporan itu.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 20,5 sen AS atau 1,39 persen, menjadi ditutup pada 14,50 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 naik 5,50 dolar AS atau 0,67 persen, menjadi menetap di 827,90 dolar AS per ounce.
Baca juga: Dolar menguat, harga emas pun turun
Baca juga: Harga emas di tingkat terendah satu pekan
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018