Mereka gelar tikar di samping mobilnya, kemudian tidur di situ. Mereka trauma tinggal di rumah, nggak mau tidur di bawah atap
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, menyebutkan jumlah pengungsi korban gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, tercatat mencapai 58.450 orang yang tersebar di 109 titik lokasi pengungsian.
"Pengungsi tercatat sekarang ini 59.450 yang terkumpul di 109 lokasi," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.
Menurut dia, banyaknya titik pengungsian lantaran memang tak ditentukan lokasi-lokasi yang bisa menjadi tempat mengungsi. Ia menyebut pengungsi yang ada di Palu termasuk golongan mampu. Mereka memutuskan mengungsi karena trauma tinggal di dalam rumah.
Baca juga: Indonesia butuhkan bantuan tenda dan fogging pascagempa Palu
"Saya kemarin melihat di kota itu ada banyak tempat pengumpulan pengungsi. Dan pengungsi ini yang punya duit, mereka ada mobil. Mereka gelar tikar di samping mobilnya, kemudian tidur di situ. Mereka trauma tinggal di rumah, nggak mau tidur di bawah atap," tuturnya seraya mengatakan yang paling banyak adalah lokasi pengungsian ini.
Untuk membantu pengungsi, kata Wiranto diperlukan tenda yang banyak, pasokan makanan, minuman dan MCK. "Ini yang segera kita usahakan," katanya.
Ia menjelaskan, pendistribusian bantuan kepada korban gempa angkutan yang paling efektif adalah melalui angkutan udara. "Maka yang kita butuhkan adalah angkutan udara. Angkutan udara menjadi prioritas kita," kata Wiranto.
Mantan panglima TNI ini menambahkan, bantuan melalui darat sudah berangsur bisa dilewati karena jalan sudah mulai diperbaiki oleh Kementerian PUPR.
"Sehingga semua jurusan kita masukkan bantuan, terutama makanan dan minuman. Saya pikir kalau tenda cukup, makanan cukup, perawatan kesehatan cukup, maka suasana bisa tenang sambil menunggu rehabilitasi dan rekonstruksi sebagai kelanjutan dari tanggap darurat tersebut," ucap Wiranto.
Baca juga: ACT siapkan 1.000 relawan ke Sulteng
Baca juga: Prabowo-Sandiaga siap bantu pemerintah tangani bencana di Sulteng
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018