Kuala Lumpur (ANTARA News) - Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia meminta Wakil Presiden RI Jusuf Kalla untuk membatalkan kunjungannya ke Malaysia pada 31 Agustus 2007 dalam rangka menghadiri acara peringatan HUT ke-50 kemerdekaan Malaysia menyusul insiden pemukulan ketua wasit karate Indonesia Donald Pieter Luther Kolopita oleh empat polisi Malaysia.
"Permintaan agar Wapres membatalkan kunjungannya adalah sebagai bentuk protes dan keprihatinan sikap pemerintah Malaysia yang tidak mau minta maaf atas insiden itu," kata Ketua Umum PPI Muhammad Iqbal dan sekretarisnya Muhammad Abduh, di Kuala Lumpur, Rabu.
PPI sangat menyesalkan terjadinya insiden pemukulan wasit tersebut dan turut prihatin atas apa yang dialami oleh Donald sebagai tamu dan olahragawan.
Organisasi yang mewadahi 14.000 pelajar dan mahasiswa Indonesia di Malaysia mendesak kerajaan Malaysia untuk meminta maaf secara terbuka dan penyesalan atas insiden tersebut serta menyelesaikan kasus itu secara hukum.
"Kejadian itu merupakan bentuk dari kesewenang-wenangan dan merendahkan harkat dan martabat bangsa Indonesia yang selama ini dianggap sebagai pendatang haram dan pekerja kasar di Malaysia," kata Iqbal.
"Kami juga mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan diplomatik dengan kerajaan Malaysia sebagai bentuk kecewa dan menjaga harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata internasional," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007