Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Rabu, ditutup melemah 1,14 persen searah dengan pergerakan bursa regional akibat penurunan yang tajam di bursa AS tadi malam.
IHSG ditutup turun 24,726 poin menjadi 2.134,883, sedangkan indeks LQ45 terkoreksi 5,639 poin atau 1,26 persen ke posisi 443,637.
Analisa Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu, mengatakan, pergerakan indeks BEJ searah dengan pergerakan bursa regional yang tertekan bursa saham AS kembali terkoreksi lebih dari 2 persen.
"Indeks kita searah dengan bursa regional, namun penurunan kita tidak terlalu dalam seperti yang terjadi di Hongkong," katanya.
Indeks Hang Seng di bursa Hongkong turun 343,516 poin (1,47 persen) menjadi 23.020,59, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo turun 274,66 pon (1,69 persen) menjadi 16.012,83.
Menurut Krisna, penurunan ini di AS telah dapat diprediksikan sebelumnya, namun penurunan yang terlalu dalam membuat perdagangan saham di BEJ kembali terkoreksi.
Melemahnya bursa saham AS ini karena sentimen negatif dari ketidakpastian kebijakan `The Fed` untuk menurunkan tingkat suku bunganya.
Ketidakpastian kebijakan `The Fed` ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga rapat `Federal Open Merket Committe` (FOMC) pada 18 September mendatang, sehingga bursa saham Asia masih dalam kondisi yang bergejolak (volatile).
Pergerakan bursa global dan regional ini yang telah memicu saham-saham di BEJ didominasi saham yang turun sebanyak 119, sedangkan yang naik hanya 61, dan 52 bergerak mendatar serta sisanya 164 tidak aktif diperdagangkan.
Penurunan indeks BEJ dipimpin anjloknya saham Aneka Tambang Rp50 menjadi Rp2.200, Bank Mandiri yang terkoreksi Rp50 ke level Rp3.100, Telkom melemah Rp200 ke level Rp10.600, Perusahaan Gas Negara tertekan Rp50 ke posisi Rp9.850, Astra Internasional anjlok Rp200 ke Rp17.200 dan Bumi Resources turun Rp25 ke harga Rp2.350.
Volume perdagangan mencapai 3,750 miliar saham dengan nilai Rp2,617 triliun. Posisi asing
net sell (jual netto) mencapai Rp63,721 miliar.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007