kampanye-kampanye untuk sementara distop dulu supaya semua konsentrasi membantu warga kita yang sedang ketimpa musibah ...
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengimbau agar kampanye di lokasi bencana gempa bumi khususnya di Sulawesi Tengah dihentikan sementara.
"Tolong ditinggalkan dulu hal-hal yang berkaitan dengan peran KPUD di daerah maupun Panwas (panitia pengawas) untuk pileg (pemilihan legislatif) dan pilpres (pemilihan presiden). Kita konsentrasi dulu menyelesaikan tanggap darurat ini karena apa pun, pileg dan pilpres bisa ditunda sepanjang daerahnya ada bencana, baik di tingkat TPS, kecamatan, desa, maupun kota dan kabupaten," kata Tjahjo di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) sore. Gempa tersebut mengakibatkan sedikitnya korban tewas 1.203 jiwa. Sedangkan korban luka berat mencapai 540 orang, ada 16.732 jiwa warga yang mengunsi dan tersebar di 24 titik.
Masa kampanye pilpres dan pileg sendiri sudah sejak 23 September 2018 lalu sampai 13 April 2019.
"Biar konsentrasi ke arah sana, tata kelola pemerintahan juga jalan, termasuk saya imbau kepada KPU untuk tanggap darurat ini, kampanye-kampanye untuk sementara distop dulu supaya semua konsentrasi membantu warga kita yang sedang ketimpa musibah," tegas Tjahjo.
Namun Tjahjo belum dapat memastikan apakah pemilu 2019 di Sulteng akan ditunda dari jadwal awal pada 19 April 2019.
"Kita belum tahu (ditunda atau tidak), yang penting saya mohon pada KPU jangan ada kampanye dulu. Stop, tapi ini di Sulteng sajalah. Mari kita empati pada warga yang kena musibah sambil lihat tahap yang berikutnya," kata Tjahjo.
Tjahjo juga mempersilakan bila partai politik membantu masyarakat di Sulteng.
"Kalau bantuan diterima dong, kalau bantuan ya tidak apa-apa. Malah lebih baik kalau kampanye di sana kirim bantuan air bersih makanan dan minuman, yang penting jangan ada orasi dan yel-yel. Semua berduka," ungkap Tjahjo.
Terkait bencana tersebut Koordinator Juru Bicara capres-cawapres 02 Danhil Anzar Simanjutkan mengatakan jadwal kunjungan cawapresi Sandiaga Uno ke Gorontalo hari ini dibatalkan karena ingin fokus pada penghimpunan relawan dan bantuan sosial untuk Palu, Donggala dan Lombok selama beberapa hari ke depan di Jakarta.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola sudah menerapkan masa tanggap darurat bencana di provinsi itu selama 14 hari berlaku sejak 28 September hingga 11 Oktober 2018. Daerah yang terdampak meliputi Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong.
Hingga saat ini baru Kota Palu yang dapat diperoleh data dan penanganan bencana, sedangkan di Donggala, Sigi dan Parigi Moutong belum ada laporan karena listrik padam dan komunikasi putus.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), dari 7 gardu listrik induk, 5 di antaranya padam dan hanya 2 unit gardu di Pamona dan Posko yang dapat menyuplai listrik ke Tentena dan Poso. PLN sudah membawa 8 genset untuk disebar di Palu dan Donggala.
Kondisi saat ini, listrik PLN, PDAM dan SPBU masih padam, masih terjadi gempa susulan, pasar dan toko tutup dan muncul likuifaksi atau lumpur dari bawah tanah dan menghanyutkan bangunan.
Selain warga setempat, ada juga 71 orang warga negara asing yang diketahui berada di Palu dan Donggala saat bencana, sebagian dari mereka sudah dievakuasi namun ada juga yang kondisinya belum diketahui.
Baca juga: Mendagri: Bukan penjarahan, masyarakat boleh ambil logistik
Baca juga: Kemendagri buka posko layanan pemerintahan di Palu
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018