"Industri game di Indonesia ini signifikan tumbuhnya," ujar Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari di Jakarta, Senin.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa pertumbuhan industri game di Indonesia dari tahun 2015 sebesar 321 juta dolar Amerika (sekitar Rp4,78 triliun), kemudian pada tahun 2016 sebesar 704 juta dolar Amerika (sekitar Rp10,49 triliun), dan pada tahun 2017 diperkirakan mencapai 882 juta dolar Amerika (sekitar Rp13,15 triliun). Jadi hal ini, menurut Hari, tumbuh signifikan 30 persen lebih.
"Ini sesuatu yang tidak bisa kita anggap enteng. Namun yang agak mengkhawatirkan adalah peranan game developer baru lima persen dan inilah yang harus kita angkat pelan-pelan," katanya.
Menurut dia, saat ini terdapat sekitar 171 studio yang memproduksi game di Indonesia, sedangkan untuk perusahaannya sendiri ada 200 perusahaan. Di luar itu, kata Hari, terdapat publisher dan perusahaan-perusahaan yang mendukungnya seperti perusahaan payment system.
Deputi Infrastruktur itu memaparkan data-data itu saat memberikan sambutan dalam peluncuran resmi game mobile pertama Telkomsel yakni "Shellfire".
"Shellfire" sendiri merupakan game yang dikembangkan oleh Indofun dan dipublish oleh Telkomsel. Game ini memiliki perpaduan genre first person shooter (FPS) dan multiplayer online battle arena (MOBA).
Game ini bahkan direncanakan oleh Telkomsel untuk menjadi game utama dalam ajang esports yang akan dipertandingkan pada tahun depan.
Baca juga: Tiga hal ini hambat pertumbuhan industri gaming Indonesia
Baca juga: Pangsa pasar game untuk pengembang lokal semakin tergerus
Baca juga: Asosiasi industri kreatif gandeng perusahaan game Thailand
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018