Palu, 30/9 (ANTARA News) – Pupuk Indonesia Grup menyerahkan bantuan tanggap darurat berupa sembako dan kebutuhan darurat seperti tenda, alas tidur dan terpal serta bahan pokok yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, mie instan, air mineral, sarden dan makanan bayi. Bantuan akan diberikan kepada korban bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Palu dan Donggala.

“Hingga saat ini pengiriman awal akan dilakukan melalui jalur udara dan kami sudah berkoordinasi dengan TNI. Pupuk Indonesia Grup juga terus berupaya untuk melakukan komunikasi intensif dengan tim kami yang berada di Sulawesi Barat untuk dapat melakukan bantuan melalui jalan darat.” Jelas General Manager pemasaran PSO PT Pupuk Kaltim, Ir. M.Yusri

Bantuan awal yang akan diserahkan oleh Pupuk Indonesia Grup  berupa tenda, alas tidur, terpal dan bahan pokok akan dilakukan pengiriman bertahap. Hingga pagi ini (30/9) sebagian bantuan telah diterbangkan dengan pesawat Herkules milik TNI dari Makasar.

“Kami akan terus mengawal pengiriman bantuan. Hingga hari ini (30/9) bantuan kloter selanjutnya berupa pembalut wanita, kasur dan selimut akan kami kirimkan melalui jalur darat karena sesuai informasi yang kami dapatkan dari Dishub Sulawesi Barat jalur darat yang semula terputus sudah dapat kami lewati.” Lanjut Yusri

Sementara itu Kepala Corporate Communication Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan  bantuan ini dapat meringankan beban mereka yang berada di wilayah yang terdampak gempa terutama wilayah Donggala. "Kami yakin para pengungsi membutuhkan bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya untuk itu bantuan tersebut akan kami utamakan”.

Selain fokus menyalurkan bantuan kemanusiaan, Pupuk Indonesia sebagai produsen pupuk yang bertugas menyalurkan pupuk ke seluruh Nusantara menjamin bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu tidak mengganggu proses distribusi pupuk di wilayah tersebut. Hingga 28 September 2018, stok pupuk di lini III-IV untuk wilayah Sulawesi Tengah tercatat sebanyak 13.664 ton pupuk Urea, 5.177 ton NPK,  745 ton SP-36, 1.414 ton ZA dan 285 ton Organik. Jumlah ini dua kali lebih banyak dari stok minimum ketentuan Pemerintah.

“Dalam hal penyaluran pupuk, kami akan terus memastikan bahwa penyaluran pupuk ke wilayah Sulawesi Tengah tidak terganggu, kami menyiapkan tim kami untuk mengawal penyaluran pupuk di pelabuhan” tutup Wijaya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018