Kemendes buka posko induk penanggulangan bencana Palu

Posko tersebut dikelola oleh 25 PNS dari Kemendes PDTT dan 100 pendamping desa dari berbagai daerah

Jakarta (ANTARA News) - Kementeri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) membuka posko penampungan pengungsi di Balai Transmigrasi Kota Palu yang terletak di Jalan Mohammad Yamin 21 Palu.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) dalam akun Instagramnya, @ekoputrosandjojo.

"Posko tersebut dibantu juga oleh beberapa perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti BRI, Indofood, hingga Sinarmas," kata Eko.

Posko tersebut dikelola oleh 25 PNS dari Kemendes PDTT dan 100 pendamping desa dari berbagai daerah yang bersedia menjadi relawan, pegawai perusahaan swasta dan tenaga medis.

"Terima kasih kepada semua relawan dan semua pihak yang telah berpatisipasi dan membantu Posko Pengungsi Kementerian Desa PDTT di Palu," ucap dia.

Sebelumnya, Kemendes PDTT mengerahkan pendamping desa untuk menangani dampak gempa Palu. Eko menambahkan para pendamping desa yang berada di Sulawesi seperti Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, maupun Sulawesi Tengah bisa membantu para korban gempa dan posko pendamping desa di Palu dan Donggala.

"Jika masih sulit berkomunikasi, bisa menghubungi koordinator nasional pendamping desa, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) atau Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD). Bahkan bisa dimasukkan dalam grup WhatsApp untuk memudahkan koordinasi," imbuh dia.

Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) dengan terpusat di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pada Jumat (28/9), pukul 17.02 WIB. Gempa ini telah memicu tsunami setinggi 0,5 hingga enam meter di pesisir barat Sulawesi Tengah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang terjadi Kota Palu, Sulawesi Tengah, hingga Senin (1/10) mencapai 1.203 orang. Sebanyak 61 Warga Negara Asing (WNA) juga terdampak bencana. Jumlah pengungsi di Palu diperkirakan 16.732 jiwa yang tersebar di 123 titik.