Bahrain (ANTARA News) - Penentuan permulaan Ramadhan 1428 Hijriyah ini bakal kembali mengundang perdebatan di dunia Islam yang berpenduduk 1,2 miliar Muslim dengan meneliti khilal (bulan sabit) pada tiga hari berbeda menjelang penetapan awal puasa, kata seorang profesor di Bahrain. "Umat Muslim sedikitnya di satu negara akan mengawali puasa pada 12 September 2007, sementara negara lainnya akan memulai pada 13 dan 14 September," kata Dr Waheed Al-Nasser dalam suatu pernyataan pers, Rabu. "Saya yakin Libia akan menjadi negara pertama memaklumkan permulaan Ramadhan pada 12 September," kata pakar fisika pada Universitas Bahrain itu. Permulaan Ramadhan, bulan kesembilan menurut kalender Islam, merupakan suatu sumber perdebatan di antara umat Muslim tentang bagaimana negara-negara itu mengklaim mengamati hari-hari yang berbeda dan mengawali puasa pada hari yang berbeda, lapor Gulf News. Percekcokan itu biasanya terjadi antara kaum konservatif dan yang melakukan pengamatan dengan mata telanjang, sejalan dengan keterangan literatur prinsip-prinsip Islam. Hal ini bertolak-belakang dengan mereka yang menyerukan penggunaan penghitungan astronomi untuk mempredikskan permulaan bulan. Bagi yang melihat khilal dengan mata telanjang di tempat yang berbeda-beda secara geografis, sehingga memungkinkan ada yang tidak dapat melihat bulan karena kondisi cuaca, sehingga pada gilirannya menentukan awal puasa pun yang berbeda hari. Perbedaan interpretasi itu menjadi sumber perpecahan sosial, mengalahkan seruan persatuan yang diajarkan Islam selama bulan suci itu, katanya. "Sayang sekali, di sejumlah negara Muslim masih menolak peran astronom dalam menentukan hari awal dan akhir Ramadhan," kata Prof Nasser. "Saya sangat menginginkan agar komite akademisi yang memutuskan hari pertama Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal itu dapat menggunakan sains dan astronomi," katanya. Para akademisi Muslim seharusnya mempertimbangkan kembali pandangan mereka tentang teknologi dan astronomi dengan mengambil contoh Arab Saudi yang baru-baru ini mengadakan 11 observasi astronomi dan telah meluncurkan sebuah satelit, katanya kepada IINA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007