Surabaya (ANTARA News) - Ujicoba "itsbat" (penetapan) awal dan akhir bulan/kalender dengan Teknologi Informasi (TI) berjalan sukses, termasuk untuk penetapan awal/akhir Ramadhan. Email yang diterima ANTARA News Surabaya dari Sukemi, staf khusus bidang informasi media Menkominfo, Rabu, melaporkan ujicoba "itsbat" dengan TI itu dilakukan bersamaan dengan terjadinya gerhana bulan total (full moon eclipse) pada Selasa (28/8) malam. Ujicoba itu disiarkan langsung TVRI selama satu jam dari Observatorium Boscha ITB di Lembang, Bandung dengan pembicara Kepala Observatorium Boscha, Dr Taufiq Hidayat. Di Stasiun TVRI Jakarta, hadir Menkominfo Prof Ir Mohammad Nuh DEA, Menag Maftuh Basuni, dan Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar. "Ujicoba itu juga merupakan bagian dari sosialisasi ke masyarakat tentang upaya pemerintah untuk berusaha menyatukan awal dan akhir puasa Ramadhan tahun 2007," kata Menkominfo Mohammad Nuh. Ia mengatakan, apa yang dilakukan departemennya dan Observatorium Boscha merupakan bagian dari upaya membantu Departemen Agama dalam menentukan awal dan akhir Ramadhan. "Kalau sebelumnya yang bisa melihat hilal itu hanya beberapa orang saja dan masih sering mengundang perdebatan dalam memutuskan awal-akhir Ramadhan, maka diharapkan melalui bantuan TI akan membuat semua masyarakat bisa melihat hilal dan bisa mengerti mana yang dimaksud hilal," katanya. Usai ujicoba, Taufik Hidayat mengatakan, hasil ujicoba cukup baik dan proses terjadinya gerhana bulan dapat dilihat secara real time. "Saya berharap dalam melihat awal dan akhir Ramadhan nanti, alatnya bisa bekerja maksimal seperti saat ini, karena itu kami akan terus memperbaiki dan menyempurnakan kerja sistem yang ada," katanya. Ia berharap pada 11 atau 12 September mendatang akan dapat dilakukan untuk menentukan awal Ramadhan, sehingga masyarakat bisa dengan hati lapang memasuki awal Ramadhan dengan tanpa ada perbedaan. "Demikian juga dengan akhir Puasa, kami berharap akan sukses, sehingga kita semua dapat berhari raya secara bersama-sama," katanya. Namun, katanya, pihaknya sebagai lembaga ilmiah hanya sebatas memberikan kajian dari hasil yang diperoleh secara ilmiah tentang penetapan. "Untuk penentuan awal dan akhir bulan Ramadhan sepenuhnya menjadi kewenangan Departemen Agama," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007