Jakarta (ANTARA News) - Uni Eropa (UE) akan menyalurkan bantuan darurat senilai 1,5 juta euro atau Rp25,97 miliar untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Komisaris Eropa untuk Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis Christos Stylianides dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Minggu malam, menyatakan bantuan tersebut akan segera diberikan kepada warga yang paling terkena dampak gempa bumi.

"Pendanaan kami akan membantu masyarakat yang paling rentan dengan menyediakan pasokan penting seperti makanan, tempat tinggal, air, sanitasi, serta persediaan media," ujar Christos.

Penyaluran bantuan ini adalah wujud solidaritas UE kepada Indonesia, terutama kepada semua korban dan pihak-pihak yang bekerja keras dalam upaya penyelamatan.

Selain itu, Komisi Eropa juga mengerahkan seorang ahli kemanusiaan ke Sulawesi Tengah untuk membantu mengoordinasi penyaluran bantuan serta mengaktifkan layanan pemetaan satelit Copernicus darurat Uni Eropa.


Pusat Koordinasi Tanggap Darurat Komisi Eropa (ERCC) terus memantau perkembangan situasi pascabencana dan siap menyalurkan bantuan lebih lanjut jika diperlukan.

Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR dengan pusat di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB.

Gempa bumi ini telah memicu tsunami setinggi 0,5 hingga enam meter di pesisir barat Sulawesi Tengah.

Bencana alam ini mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan terluka, serta kerusakan parah di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Hingga Minggu siang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 832 jiwa, sementara korban luka-luka sebanyak 540 orang.

Gempa bumi dan tsunami juga menyebabkan ribuan orang harus mengungsi ke lokasi aman, serta puluhan ribu rumah rusak.

Baca juga: China donasi Rp3 miliar untuk Palu-Donggala

Baca juga: Amerika Serikat tawarkan bantuan pascagempa Sulawesi

Baca juga: Lembaga kemanusiaan Turki kirim tim ke Donggala

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018