Denpasar (ANTARA News) - Dari sepuluh pasien yang diduga suspect flu burung (AI) dan sempat menjalani rawat inap di ruang khusus RSUP Sanglah Denpasar hanya dua orang yang positif terinfeksi virus H5N1. "Satu orang lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan Balitbang Departemen Kesehatan dan tujuh orang negatif," kata Gubernur Bali Drs Dewa Beratha didampingi Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bali dr Dewa Ketut Oka di Denpasar Rabu. Ia mengatakan, dua korban meninggal yang positif terinfeksi H5N1 masing-masing Ni PT Ayu Srinadi (29) asal Tabanan dan Sri Widiantari asal Kabupaten Jembrana. Sementara Ni Ketut Sariasih asal Denpasar yang meninggal pada 25 Agustus lalu ternyata bukan disebabkan akibat terinfeksi H5N1. "Tujuh dari sepuluh pasien yang diduga terinfeksi virus flu burung dan sempat dirawat di ruang khusus RSUP Sanglah Denpasar, kondisinya sudah membaik dan seluruhnya sudah dipulangkan," ujar Gubernur Beratha. "Mudah-mudahan kedua korban itu merupakan yang terakhir, karena Bali mengerahkan segala daya dan upaya dalam menangani kasus flu burung," harap Gubernur Beratha yang juga didampingi kasubdin Bina Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Propinsi Bali Drh I Ketut Suarda. Gubernur Beratha menambahkan, di Indonesia hingga Agustus 2007 tercatat 31 propinsi yang unggasnya tertular virus AI. Sementara kasus yang menimpa manusia dari 105 kasus yang konfirmasi dengan 84 kematian yang tersebar pada 12 propinsi. "Bali dengan segala kemampuan dan kekuatan bertekad mampu mengatasi serta melakukan antisipasi agar kasus yang mematikan itu dapat ditanggulangi secara tuntas," tegas Gubernur Beratha. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007