Makassar (ANTARA News) - Kapal Perang Indonesia (KRI) Makassar 590 akan memberangkatkan ribuan sukarelawan kemanusiaan ke Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk membantu para korban bencana gempa.
"Setelah kami mengumumkan akan membantu memberangkatkan relawan dan warga ke Palu, antusiasme masyarakat datang mendaftar ke Lantamal sangat tinggi," ujar Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono di Makassar, Minggu.
Ia mengatakan ribuan penumpang yang akan diberangkatkan ke Palu itu sudah terdaftar dalam manifes kapal dengan memenuhi semua persyaratan.
Pihak Lantamal VI sebelum memberangkatkan para penumpang telah memverifikasi terlebih dahulu dan yang utama akan diberangkatkan adalah sukarelawan serta warga yang memiliki keluarga di Palu dan Donggala.
"Yang diprioritaskan akan diberangkatkan adalah sukarelawan dan warga yang memiliki keluarga di Palu yang keberadaanya masih dalam pencarian," katanya.
Berdasarkan rencana, pemberangkatan baru akan dilakukan pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 WITA, karena sejam sebelumnya baru akan merapat di dermaga Pelabuhan Soekarno-Hatta.
"Daftar manifest penumpang yang ada telah mencapai ribuan, ini rencana akan diberangkatkan dengan menggunakan KRI Makassar yang malam nanti akan sandar di dermaga Soekarno-Hatta bersamaan barang bantuan yang telah terkumpul, apabila nantinya tidak semuanya tidak bisa diberangkatkan maka akan menunggu pemberangkatan dengan KRI yang ada selanjutnya," ucap Laksma TNI Dwi Sulaksono.
Sebelumnya, pada Jumat (28/9), Badan Meterologi , Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Makassar menyatakan gempa bumi yang terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah dan daerah sekitarnya berpengaruh ke Sulawesi Barat.
"Gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR), Jumat (28/9), pukul 17.02 WIB, dengan pusat 0.18 Lintang Selatan 119.85 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer," kata Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilyah Makasar Siswanto.
Untuk titik lokasi berada di Minahasa, Peninsula, Sulawesi dan gelombangnya berpengaruh pada lima wilayah yakni 27 kilometer timur laut Donggala, Sulteng. Selanjutnya, 80 kilometer barat laut Palu, Sulteng, dan 123 kilometer laut di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, 134 kilometer barat laut Sigi, Sulteng.
Baca juga: Warga Kota Palu mengharapkan makanan dan air
Baca juga: Warga Korea dilaporkan hilang pascabencana di Palu
Baca juga: PLN manfaatkan 10 genset tambahan
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018