Serang, Banten (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin meminta masyarakat yang dilanda musibah bencana gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), untuk bersabar dan tabah.

"Bencana itu kehendak Allah SWT dan di luar dugaan pikiran manusia," kata Ma`ruf saat dialog Ulama dan Umara dalam Membangun Bangsa di Ponpes Tanara Kabupaten Serang, Banten, Minggu.

Bencana gempa dan tsunami yang melanda Donggala dan Kota Palu menimbulkan korban meninggal dunia, yang berdasarkan data sementara BNPB mencapai sebanyak 832 orang. Tentu dirinya berharap masyarakat di sana bersabar dan tabah kepada Allah SWT.

Ia juga berharap agar masyarakat segera kembali bersemangat untuk membangun dan jangan sampai putus asa. "Mudah-mudahan Allah memberikan jalan keluar untuk masa depan mereka menjadi lebih baik".

Pemerintah, menurut dia, akan segera berupaya melakukan penanggulangan dengan tanggap darurat untuk meringankan beban masyarakat yang terkena bencana alam itu.

Dengan penyaluran bantuan diharapkan masyarakat dapat segera kembali pulih dan bersama-sama membangun. Masyarakat tetap bersemangat dan lebih aktif untuk membangun bangsa yang besar ini, lanjutnya.

"Kita jangan sampai putus asa dan kembali membangun seperti nenek moyang bangsa kita," katanya.

Sementera itu, Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa yang disusul tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, menjadi 832 orang, ratusan luka-luka dan 16.732 orang mengungsi di 24 titik di daerah tersebut.

"Hingga hari ini (30/9) pukul 13.00 WIB, meskipun komunikasi masih terputus di Donggala, tapi ada laporan dari PMI pusat bahwa ada 11 orang meninggal akibat gempa di Kabupaten Donggala," kata Sutopo dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta Timur.

Sementara itu, di Kota Palu dilaporkan 821 orang ditemukan meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan roboh atau diterjang tsunami.

Baca juga: Warga Kota Palu mengharapkan makanan dan air

Baca juga: Presiden Korea Selatan sampaikan keprihatinan gempa Sulawesi

Baca juga: ACT tangkal hoax bangun pusat informasi di Palu

Pewarta: Mansyur
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018