kami butuh citra satelit sedetil mungkin, hitungan centimeter, sehingga objek-objek di darat dapat difoto jelas
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan menggunakan citra satelit resolusi tinggi untuk menyisir titik-titik terparah terdampak gempa 7,4 Skala Richter (SR) dan tsunami di Palu-Donggala.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin kepada Antara di Jakarta, Sabtu malam (29/9), mengatakan, sesuai permintaan BNPB, pihaknya akan terus memperbarui informasi titik-titik terdampak bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng) sesuai perolehan citra satelit.
Masyarakat, menurut dia, juga dapat mengikuti informasi citra satelit untuk daerah terdampak gempa dan tsunami di situs http://pusfatja.lapan.go.id/index.php/tanggapbencana.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengakui Tim SAR kesulitan menembus titik-titik bencana untuk menjangkau korban karena rusaknya akses jalan akibat gempa dan tsunami. Ketiadaan listrik dan layanan telekomunikasi juga mempersulit upaya penyelamatan dan pemetaan dampak bencana.
Karenanya, BNPB berkoordinasi dengan Lapan untuk segera menyediakan citra satelit resolusi tinggi sebagai bahan analisis untuk wilayah Kabupaten Donggala dan Kota Palu agar Tim SAR dapat lebih cepat dan tepat melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan, ujar Sutopo.
"Harapannya pihak internasional bisa mengirimkan citra satelit resolusi tinggi juga untuk bahan analisis kita supaya tahu di mana saja yang terdampak. Mudah-mudahan ada satelit yang melintas di atas Kota Palu, kami butuh citra satelit sedetil mungkin, hitungan centimeter sehingga obyek-obyek di darat dapat difoto jelas," ujar dia.
Masyarakat sangat membutuhkan bantuan dengan cepat, dan sekarang banyak yang belum menerima bantuan. Karena pemerintah daerah juga terkena dampak, ditambah ada keterbatasan akses untuk menjangkau lokasi-lokasi bencana, citra satelit diharapkan dapat membantu ke mana personel SAR dan logistik harus diarahkan.
Dari catatan BMKG, gempa besar berkekuatan 7.4 SR terjadi pada Jumat pukul 17.02 WIB, dengan titik episentrum di kedalaman 11 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.
Gempa tersebut telah diawali oleh gempa berkekuatan 5,9 SR yang yang terjadi pada Jumat pukul 13.59 WIB, dengan titik episentrum berada di darat di kedalaman 10 kilometer pada 61 kilometer arah utara Palu, Sulawesi Tengah. Dan gempa 5,0 SR pada Jumat pukul 14.28 WIB, dengan titik episentrum di kedalaman 10 kilometer pada 10 kilometer arah timur laut Donggala.
Baca juga: Sesar Palu-Koro bergeser 35-45 milimeter per tahun
Baca juga: Energi gempa Donggala setara 200 kali bom Hiroshima
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018