Jakarta (ANTARA News) - Peserta Kirab Satu Negeri Zona Rote GP Ansor menggelar Apel Kebangsaan dan Doa Bersama untuk korban gempa Lombok, Palu, dan Donggala di Lapangan Sangkareang, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.

Doa bersama dipimpin Imam Besar Masjid Hubbul Wathan Dr KH Zaidi Abdad dan Tuan Guru KH Lalu Turmudzi Badarudin.

Acara yang diikuti sekitar 10 ribu peserta, baik dari kader GP Ansor, Banser, pelajar, organisasi kepemudaan, serta tokoh lintas agama, jajaran TNI dan Polri itu juga dihadiri Gubernur NTB Zulkifliemansyah, Wali Kota Mataram Ahyar Abduh, Bupati Sumbawa Husni Jibril, dan Ketua MUI Prof Saiful Muslim.

Sementara itu apel kebangsaan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Abdul Rochman. Ansor adalah organisasi kemasyaratan pemuda yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Abdul Rochman menyampaikan makna penting apel besar Kirab Satu Negeri ini, yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 tetap kokoh menjadi pengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita ingin Indonesia yang majemuk, tetapi hidup rukun dan damai ini menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers.

Gubernur NTB Zulkifliemansyah menyatakan Kirab Satu Negeri meneguhkan kecintaan kepada Tanah Air dan NKRI.

"Ketika kita semua kembali ke rumah akan muncul kesadaran bahwa kami bangga menjadi bagian dari NKRI, kami bangga menjadi bagian dari Indonesia," katanya.

Baca juga: Energi gempa Donggala setara 200 kali bom Hiroshima
Baca juga: BNPB: korban jiwa akibat gempa 420 di Palu

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018