Denpasar (ANTARA News) - Milena Bacuropa (41), wisatawan asal Cekoslowakia yang hilang saat melakukan penyelaman (diving) di perairan laut Jungutbatu, Nusa Penida, hingga kini masih dalam upaya pencarian. Petugas pada Ditpolair Polda Bali ketika dihubungi ANTARA News di Benoa, Denpasar, Rabu, mengatakan pihaknya yang mendapat laporan tentang kejadian itu langsung melakukan pencarian di kawasan Nusa Penida, yakni gugus pulau kecil di tenggara Bali. Dikatakan, setelah upaya pencarian yang dilakukan di kawasan perairan Jungutbatu tidak membuahkan hasil, siang ini upaya pencarian akan memutar ke arah selatan sejalan dengan gerakan arus air. "Arus air siang ini bergerak ke arah selatan Jungutbatu, sehingga upaya pencarian akan lebih dikonsentrasikan ke daerah itu," kata petugas. Polisi menyayangkan adanya keterlambatan dari pihak operator "diving" yang baru melaporkan kejadian tersebut setelah peristiwanya berlangsung kurang lebih tiga hari. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban mengatakan, terkait laporan yang diterima pihaknya, tim SAR Ditpolair kini dikerahkan untuk melakukan pencarian atas warga Cekoslowakia yang dinyatakn hilang di kawasan perairan Nusa Penida. Bacuropa dan empat teman senegaranya, pada hari Jumat (24) lalu melakukan kegiatan penyelaman untuk menikmati keindahan bawah laut perairan Jungutbatu yang dikenal memiliki habitat terumbu karang yang beraneka warna. Empat temannya yang lain, berhasil muncul kembali ke permukaan laut usai aktivitas itu dilakukan, sementara Bacuropa yang disebutkan sempat terpisah dari rombongan di bawah laut, hingga kini tak diketahui rimbanya. Upaya pencarian yang dilakukan tim SAR dibantu sejumlah nelayan setempat, belum membuahkan hasil. Polisi menyebutkan, kalau toh korban berhasil ditemukan di perairan, diduga kuat tidak lagi dalam keadaan bernyawa. Berbeda kalau yang bersangkutan berhasil muncul ke permukaan laut kemudian mendarat di suatu tempat dan tersesat, kemungkinan dia bisa ditemukan dalam keadaan selamat, ungkap polisi.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007