Abuja (ANTARA News) - Menteri Urusan Wanita Nigeria, Aisha Alhassan, mengajukan pengunduran diri dalam surat kepada presiden pada Sabtu, menjadikannya anggota kedua kabinet mundur pada bulan ini dan menambahkan bahwa ia akan meninggalkan partai berkuasa.
Alhassan, anggota termasuk muda di kabinet, mundur dua pekan lebih sesudah Kemi Adeosun, yang mengawasi keuangan, mundur atas tuduhan menggunakan sijil palsu untuk menghindari wajib kerja.
Pengunduran diri itu yang pertama dalam kabinet Buhari sejak berkuasa pada 2015 dan muncul menjelang pemilihan umum pada 2019, yang biasanya menjadi waktu bagi kesetiaan cair politik berubah di Nigeria, demikian Reuters melaporkan.
Dalam surat Alhassan ke Buhari, yang dilihat Reuters, menteri itu mengatakan mundur dan meninggalkan partai berkuasa pemimpin itu, All Progressives Congress (APC), karena ia dilarang mencalonkan diri untuk menjadi gubernur negara bagian Taraba, Nigeria timur.
"Saya menerima dengan kaget dan cemas bahwa saya dibatalkan dan tidak bmengikuti pemilihan gubernur pada 2019 Panitia Kerja Negara partai (APC)," kata suratnya, "Tidak ada alasan untuk pembatalan saya."
Baca juga: Presiden Nigeria pimpin rapat kabinet pertama setelah absen lima bulan
Juru bicara Buhari menyatakan tidak dapat memastikan surat itu.
Pada tahun lalu, Alhassan mengatakan kepada Reuters bahwa Buhari menyatakan hanya akan menjabat satu masa bakti. Ia kini berkampanye untuk pemilihan kembali.
Alhassan pada saat itu menyatakan akan mundur jika Buhari menginginkan masa jabatan kedua dan akan mendukung mantan wakil presiden Atiku Abubakar jika ia memutuskan mencalonkan diri.
Atiku kemudian keluar dari APC dan sekarang bersaing sebagai calon presiden dari oposisi Partai Demokratik Rakyat.
Editor: Boyke Soekapdjo
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018