Jakarta (ANTARA News) - Lalu lintas sekitar pintu-pintu masuk tol di Jakarta, Rabu, mengalami kemacetan parah menyusul diberlakukannya kenaikan tarif tanpa sosialisasi terlebih dulu.
Kemacetan itu terjadi juga seiring dibukanya ruas Cikunir-Jatiasih yang merupakan bagian dari jaringan jalan lingkar luar atau Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Kawasan yang mengalami kemacetan itu adalah Jl TB Simatupang, Kampung Rambutan, Pasar Minggu dan Cililitan. Kemacetan di sekitar pintu-pintu masuk berimbas pada jalan-jalan di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya kemacetan di mana-mana.
Banyak pengguna jalan kaget ketika mengetahui tarif tol Simatupang yang semula tergantung pada jarak (paling murah Rp1.000 dan paling mahal Rp.5.500), hari Rabu naik menjadi Rp6 ribu untuk golonganI, Rp7.000 golongan II dan Rp.8500 golongan IIB.
Banyak pengemudi turun dari kendaraannya untuk bertanya pada petugas loket, namun umumnya tidak mendapat jawaban memuaskan.
Kenaikan itu diberlakukan sejak Selasa malam tanpa pengumuman sebelumnya. Dasar hukum kenaikan tarif tersebut juga belum jelas karena di pintu masuk tol Pasar Minggu, dasar hukum itu terlihat masih kosong tertulis "Tarif Tol Berdasarkan Kpts Menteri no...tgl...tahun...
Menteri Pekerjaan Umum sehari sebelumnya menyatakan belum menetapkan besarnya kenaikan tarif tol dan baru menetapkan pembagian golongan dari tiga menjadi lima.
"Kemacetan saat ini benar-benar luar biasa membuat kesal. Apalagi
tarif tol naik beberaqpa kali lipat dari biasanya ," kata warga Pondok Gede, Ida.
"Saya juga sempat mempertanyakan kepada petugas loket atas kenaikan tarif itu, karena tidak ada lembar informasi tertempel di loket tol," katanya.
Demikian juga pengguna jalan tol warga Cibitung, Kabupaten Bekasi, Anto. Ia mengatakan kemacetan di jalan tol saat ini terbilang parah dibandingkan biasanya.
"Banyak pengguna tol yang kecewa dengan kenaikan tarif tol tanpa ada sosialisasi dahulu," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007