Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Setidaknya 211 titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan tersebar di Pulau Sumatera menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Sabtu.

Data BMKG Stasiun Pekanbaru menunjukkan titik panas paling banyak ada di Provinsi Riau (73) diikuti Sumatera Selatan (70), Jambi (27), Bangka Belitung (24), Lampung (sembilan), Bengkulu (enam), dan Sumatera Barat (dua).

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sukisno mengatakan titik panas di Riau tersebar di empat daerah, paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dengan 51 titik kemudian Indragiri Hulu (Inhu) 13 titik, Pelalawan enam titik, dan Kepulauan Meranti tiga titik.

Jumlah titik panas dengan tingkat keakuratan di atas 70 persen sampai 54 titik, yang artinya ada puluhan titik api.

"Ada 41 titik di Inhil, 12 di Inhu dan satu di Meranti," kata Sukisno.

Sementara peluang hujan di wilayah Riau, menurut prakiraan BMKG, sangat kecil. Suhu udaranya berkisar 23 hingga 34 derajat Celsius, kelembapan udara 45 hingga 97 persen, dan angin bertiup dari Timur ke Barat Daya dengan kecepatan 09 - 27 Km/jam.

Baca juga: Titik panas Sumatera melonjak lagi
Baca juga: Kemarau lebih panjang, risiko kekeringan-kebakaran meningkat

Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018