Cengkareng (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno membantah jika selama ini dirinya dianggap sebagai orang yang berbeda pendapat atau "berseberangan " dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Siapa yang mengatakan berseberangan. Kalau hanya kesan orang, itu hak orang per orang," kata Try Sutrisno menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri peresmian Patung Soekarno-Hatta oleh Presiden Yudhoyono di pintu gerbang masuk Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Rabu. Try mengaku kedatangannya ke acara yang dihadiri oleh Presiden Yudhoyono itu bukan untuk pertama kalinya. "Saya sejak dulu bertemu, tidak ada yang luar biasa, tetap sebagai warga negara Indonesia dan sebagai pensiunan ABRI (sekarang TNI.red)," katanya. Pada acara peresmian Patung Soekarno-Hatta yang dihadiri pula oleh sejumlah anggota keluarga Bung Karno dan Bung Hatta, Try Sutrisno nampak hadir mengenakan pakaian batik. Sebelumnya, Try Sutrisno bersama sejumlah tokoh nasional lainnya kerap melontarkan berbagai kritik terhadap jalannya pemerintahan, seperti mengusung kembali wacana kembali ke UUD 1945 yang belum diamendemen. Try mengatakan berbeda pendapat dalam kehidupan berbangsa diperbolehkan dan hal itu dinilainya sehat serta akan memperkaya konsep berdemokrasi. "Sikap kritis itu harus. Kritis kan berarti kita semua punya keinginan untuk maju. Kalau tidak dikritisi nanti dianggap semuanya sudah tidak ada kekurangan. Kritis perlu, tetapi harus ada juga masukan dan solusi yang sehat," katanya. Meski demikian, Try Sutrisno mengingatkan agar kekompakan dan persatuan bangsa harus tetap dijaga. "Bangsa ini harus tetap kompak bersatu, menyatukan tekad, pikiran dan langkah supaya kita bisa bangkit kembali sebagai bangsa yang besar. Jadi tidak boleh ada sedikitpun titik kerenggangan," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007