"Isu tsunami sampai ke telinga warga Buol, makanya kami beramai-ramai mengungsi di kantor bupati yang berada di ketinggian," ujar warga setempat Rama Aitam di Buol, Sabtu.
Ia menambahkan isu menyebar pada Jumat (28/9) sekitar pukul 19.30 wita yang mengatakan jika wilayah Toli-toli telah diterjang tsunami.
Puncak keramaian banyaknya warga yang mengungsi sekitar pukul 21.30 wita, pascagempa yang dirasakan warga pada pukul 18.00 wita.
Rama menyebutkan, sekitar pukul 23.30 wita, air laut sempat surut menyebabkan warga semakin panik.
"Banyak warga yang mengungsi, bahkan seorang ibu hamil yang baru melahirkan juga ikut diungsikan di kawasan kantor bupati," ujarnya.
Paling banyak, warga dari kawasan tanjung bendar yang berada di pusat perekonomian setempat memilih mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Pantauan wartawan pada Sabtu pukul 05.00 wita, warga mulai kembali dari pengungsiannya setelah yakin gempa dan tsunami tidak akan terjadi.
Sampah kemasan air mineral sangat banyak memenuhi halaman dan jalanan menuju kantor bupati tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pejabat setempat yang bisa dihubungi sebab hari Sabtu, kantor pemerintahan daerah tutup.
Ditambah lagi jaringan telekomunikasi hingga kini masih terputus.
Baca juga: Ini uraian Badan Geologi tentang gempa di Sulawesi Tengah
Baca juga: Basarnas: Tim Rescue Soroako tiba di Palu
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018