Selain pasar ASEAN, kami terus menjajaki pasar ekspor lainnya. Di antaranya di kawasan Asia dan negara-negara di Afrika.
Madiun, (ANTARA News) - PT Industri Kereta Api di Kota Madiun, Jawa Timur saat ini menggarap rangkain kereta pesanan dari Negara Filipina yang sedang dikebut pengerjaannya.
"Pesanan tersebut berupa enam rangkaian Kereta Rel Diesel (KRD), tiga lokomotif, dan 15 KA penumpang yang nilai kontraknya mencapai 485 juta peso atau sekitar Rp127,3 miliar," ujar Manajer Humas dan Protokoler PT INKA (Persero), Exiandri Bambang Primadani di Madiun, Jumat.
Menurut dia, kontrak tersebut didapatkan dari pemerintah Negara Filipina pada awal tahun 2018 melalui lembaga perkeretaapian setempat, Philippine National Railways (PNR).
Adapun kontrak yang dilakukan antara INKA dengan Filipina tersebut merupakan bagian dari mewujudkan Indonesia sebagai pemain unggul di ASEAN dalam bidang perkeretaapian.
"Selain pasar ASEAN, kami terus menjajaki pasar ekspor lainnya. Di antaranya di kawasan Asia dan negara-negara di Afrika," kata pria yang akrab disapa Doni tersebut.
Di samping kereta untuk Filipina, saat ini PT INKA (Persero) juga sedang mengerjakan kereta penumpang pesanan Negara Bangladesh.
"Untuk kereta pesanan Bangladesh, ini merupakan kontrak yang ketiga kalinya. Pengiriman tahap pertama Bangladesh sesuai rencana akan dilakukan Oktober ini," katanya.
Selain mengerjakan kereta pesanan luar negeri, INKA juga menggarap kereta pesanan dalam negeri. Di antaranya kereta pesanan PT KAI (Persero), Kementerian Perhubungan, serta LRT.
Untuk LRT Jabodebek diwacanakan tanpa masinis dan saat ini sedang dalam tahap pengadaan komponen dan material. Direncanakan akhir tahun 2018 proyek senilai Rp3,9 triliun tersebut mulai dikerjakan.*
Baca juga: PT Inka segera produksi LRT Jabodebek tanpa masinis
Baca juga: PT INKA operator kereta jalur Dakar-Bamako
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018