New York (ANTARA News) - Maria Sharapova mengawali langkahnya mempertahankan gelar AS Terbuka melalui penampilan tanpa cela, Selasa, dengan menaklukkan petenis Italia, Roberta Vinci 6-0, 6-1 dalam waktu kurang dari satu jam. Petenis putri Rusia unggulan kedua itu tidak menunjukkan sedikitpun tanda mengalami cedera bahu dan garas yang menghantuinya selama satu tahun ini dan langsung membombardir lawan sejak awal pertandingan untuk kemudian memenangi set pertama dalam waktu 23 menit. Pertandingan pada set kedua pun tidak jauh berbeda. Petenis glamor Rusia berusia 20 tahun yang berbalut kaos merah terang tanpa keliman dan berhiaskan manik-manik mengilat di bagian dada, mengerahkan seluruh tenaganya sehingga membuat lawannya tidak mampu berkutik. Dalam waktu 50 menit, Sharapova pun melaju ke babak kedua untuk berhadapan dengan petenis Australia yang belum begitu terkenal Casey Dellacqua. "Saya sangat senang dapat kembali ke sini dan melangkahkan kaki di lapangan pada malam hari ini - merasakan getaran karena kembali berada di lapangan utama," katanya. "Setiap kali saya tampil di sini, bulu kuduk saya berdiri," kata Sharapova mengomentari tempat saat ia memenangi gelar grand slam keduanya. "Bagian terbaiknya adalah kembali tampil di sini untuk mempertahankan gelar ketika saya berada dalam kondisi yang sehat," katanya, seperti dilansir AFP. Petenis putri lain yang juga memetik kemenangan straight set ialah dua mantan juara, Martina Hingis (1997) dan Svetlana Kuznetsova (2004). Kuznetsova, unggulan keempat asal Rusia mengalahkan petenis Ceko Klara Zakopalova 6-2, 6-3 sedang Hingis menundukkan petenis muda Prancis Mathilde Johansson 6-0, 6-3. "Saya merasa segar dan haus kemenangan, seperti biasanya," kata Hingis. "Ketika Anda bertambah tua, prioritas dalam hidup pun berubah. Anda melihat hidup dengan cara pandang yang berbeda. Ada kalanya Anda merasa telah memiliki gaya hidup yang manis hanya dengan berlatih tiap hari, enam jam misalnya. "Tetapi di lain waktu, seperti saat ini, saya tidak ingin kehilangan satu menitpun di sini, saya ingin bisa berkompetisi." Sementara itu seusai kemenangannya, Kuznetsova mengatakan bahwa ia merasa senang dapat kembali ke New York. "Saya sangat menyukai penonton di sini dan saya cinta New York," katanya. Di tunggal putra, Novak Djokovic dari Serbia dan petenis harapan tuan rumah James Blake, keduanya juga mengawali penampilannya di AS Terbuka dengan kemenangan straight set. Blake, unggulan keenam yang berada di paruh undian bersama juara bertahan dan favorit juara Roger Federer, terlalu tangguh bagi rekan senegaranya Michael Russel dan memetik kemenangan 7-6 (8/6), 6-3, 7-6 (7/4). Unggulan ketiga, Djokovic yang diperkirakan bisa bertemu Rafael Nadal di semifinal grand slam untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, menyingkirkan petenis lucky-loser asal Belanda Robin Haase 6-2, 6-1, 6-3. Petenis unggulan lain yang melaju ialah unggulan ke-12 Ivan Ljubicic dari Kroasia yang menaklukkan petenis Belgia Kristof Vliegen 6-1, 7-6 (7/1), 6-1 dan juara 2001 Lleyton Hewitt dari Australia yang menyingkirkan petenis AS Amer Delic 6-2, 6-4, 6-2. Djokovic yang dijuluki "kekuatan ketiga" tampil di New York setelah memetik hasil cemerlang yaitu memenangi pertemuannya atas Rafael Nadal dan Federer di Montreal Masters. "Bisa memenangi pertandingan pertama dengan cepat adalah hasil yang cukup baik," kata petenis berusia 20 tahun itu. "Saya bertemu dengan seorang lucky loser, tetapi saya tidak ingin meremehkan musuh, bahkan saya merasa sedikit gugup di awal pertandingan. "Di Montreal, saya menampilkan permainan terbaik dalam hidup saya, dan kini saya memiliki kepercayaan diri bahwa saya bisa melakukan hal terbaik di AS Terbuka." Djokovic-Hewitt Djokivic diperkirakan akan berhadapan dengan Hewitt pada babak keempat dan petenis Australia itu tampil sempurna saat menghentikan langkah Delic. Petenis Australia yang mencoba kembali ke jajaran 10 besar dunia setelah berkutat dengan cedera dalam waktu yang cukup lama, mengatakan sangat gembira karena fisiknya kembali fit. "Segalanya akan berlangsung lebih mudah ketika Anda mengetahui bahwa tubuh Anda bisa menyokong permainan di lapangan - dan tidak dihantui cedera tiap pekan kedua," katanya. Blake membutuhkan waktu dua jam 41 menit untuk mengakhiri permainan ulet Russel dan sempat tertinggal pada dua tiebreak di pertandingan itu. "Saya menampilkan permainan tenis terbaik saya kali ini dan saya tampil sangat percaya diri di sini," katanya. Lawan yang sudah menunggu Blake ialah petenis veteran Prancis, Fabrice Santoro yang menyamai rekor penampilan Andre Agassi di grand slam (61 kali) saat ia bermain dan memenangi pertandingan empat set melawan petenis Spanyol, Albert Montanes. (*)
Copyright © ANTARA 2007