Istanbul, 28/9 (ANTARA News) - Lima-puluh persen penduduk Turki menderita gangguan tidur, kata seorang profesor Turki Fuat Ozgen, Kepala Perhimpunan Medis Tidur Turki, yang berpusat di Ankara.
Di sisi Kongres Nasional Ke-19 Medis Tidur, yang diselenggarakan di Istanbul, Ozgen menambahkan, "Gangguan tidur mengakibatkan gangguan fungsi, meningkatkan penyakit atau gangguan mental dan fisik selama perawatan."
Kongres lima hari tersebut --yang diikuti oleh sebanyak 200 ahli kesehatan-- bertujuan membahas gangguan fungsi tidur, bernafas dan gerakan selama orang tidur, kebanyakan tidur, insomnia serta gangguan tidur pada anak-anak.
Baca juga: Presiden Turki ancam boikot iPhone dan produk lain AS
Menurut Ozgen, sebagaimana dilaporkan kantor berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam, dalam kasus orang tidak memperoleh cukup tidur, mereka mungkin mengalami masalah yang bisa mempengaruhi seluruh tubuh mereka.
"Gangguan tidur meningkatkan semua penyakit yang ada," katanya. "Pada semua orang yang tidak memiliki penyakit sama sekali, sejumlah gangguan baik fisik maupun mental terjadi setelah masa tertentu."
Ozgen mengatakan orang yang menghabiskan sepertiga hidup mereka untuk tidur, dan tidur menyegarkan kembali orang secara fisik dan spirit serta mempersiapkan mereka untuk hari berikutnya.
Editor: Chaidar Abdullah
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018