Jakarta (ANTARA News) - Sekjen DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Munawar Fuad, di Jakarta, Selasa malam, menilai jatuhnya pilihan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Mardiyanto sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) baru punya motif strategis sekaligus penuh kepentingan politis. "Sejak awal bisa ditebak, di tengah pro-kontra siapa Mendagri pilihan Presiden Yudhoyono, jatuhnya pilihan kepada Mardiyanto punya motif strategis sekaligus penuh dengan muatan kepentingan politis," kata Munawar merespon terpilihnya Mardiyanto sebagai Mendagri. Dikatakannya bahwa dengan pengangkatan Gubernur Jateng itu sebagai pengganti M. Ma`ruf, maka Yudhoyono telah pro terhadap Mendagri yang profesional dalam pemerintahan dan memahami pelaksanaan otonomi daerah langsung. Selain itu, katanya, Mardiyanto juga dinilai mewakili jaringan pemerintahan daerah, sehingga mudah dan efektif baginya untuk mengkonsolidasikan birokrasi daerah. Penilaian berikutnya, kata Munawar, jatuhnya pilihan pada Mardiyanto telah mewakili sikap Yudhoyono yang mampu merangkul kepentingan politik oposisi, sekaligus kekalahan PDIP yang mengusung Mardiyanto menjadi Gubernur Jateng. "Kuatnya pengaruh Mardiyanto di Jateng jelang pilgub Jateng 2008 dan menuju Pilpres 2009, membuat nilai manfaat politis Presiden Yudhoyono akan sangat besar," katanya. Pilihan terhadap sosok Mardiyanto, menurut Munawar, juga semakin menjaga soliditas posisi dan dukungan Yudhoyono di lingungan militer. "Dengan demikian, meskipun dasar pilihannya positif secara profesional dan strategis, Persiden Yudhoyono makin memetik `pahala` politiknya lebih kuat untuk kembali menjadi Presiden pada 2009," katanya. Sekarang, lanjutnya, tinggal bagaimana Mendagri yang baru itu bekerja menuntaskan PR Mendagri yang padat dan serba rumit. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007