"Pesan khusus tersebut diterima dalam dua kali kesempatan berbeda saat bertemu Presiden Jokowi. Pertama saya bertemu di Istana pekan lalu, kedua saat di Asrama Haji Bekasi kemarin, pesannya perkuat silaturahmi, itu pesan khususnya," kata Uu Ruzhanul Ulum, di Bandung, Jumat.
Uu yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat ini mengatakan Jokowi meminta kepada dirinya dan barisan pendukungnya mengkhususkan strategi kampanye dengan memperbanyak silaturahmi alias melakukan "serangan darat".
Dia mengaku dengan perannya sebagai Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma`ruf di Jawa Barat akan diimplementasikan di lapangan.
"Tentunya saya akan gerak berusaha untuk memenangkan Pak Jokowi dan KH Ma`ruf Amin di Jawa Barat dengan cara sesuai arahan Pak Jokowi, harus dengan silaturahmi," katanya lagi.
Dirinya juga memastikan bersama pengurus PPP Jawa Barat akan memakai pola jemput bola pada semua elemen yang ada termasuk para partai politik pengusung.
Selain itu, Uu juga berencana tidak hanya bersilaturahmi ke Nahdlatul Ulama (NU) saja sebagai organisasi tempat dirinya terlibat, namun juga dengan seluruh ormas Islam seperti Muhammadiyah, Persis, dan lain-lain.
Dia menambahkan sejumlah langkah yang akan dipersiapkan dirinya antara lain dengan menggelar acara jalan sehat di 27 kabupaten/kota, dan akan mengadakan lokakarya ulama dan pengusaha untuk menghimpun masukan dan keluhan yang akan disampaikan pada Jokowi-Ma`ruf.
"Kami dengar apa yang diinginkan ulama dan pengusaha di Jabar, jangan sampai kita sudah mendukung tapi denyut nadi dan keinginan masyarakat Jawa Barat, tapi Jokowi tidak tahu," kata Uu.
Karena itu, kata dia lagi, dengan pola ini maka pihaknya menghindari digelar rapat umum yang mengundang banyak massa dalam kampanye pilpres dan dengan menghimpun masukan dari berbagai elemen lewat lokakarya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018