Jakarta (ANTARA News) - Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto mengatakan persentase pengungkapan kasus narkoba pada pekan keempat September 2018 mengalami penurunan 6,52 persen dibandingkan jumlah kasus narkoba yang terungkap pada pekan ketiga September 2018.

Eko di Jakarta, Jumat, merinci pada pekan keempat September, jajarannya berhasil mengungkap 832 kasus narkoba, turun 6,52 persen bila dibandingkan pengungkapan kasus narkoba pada pekan ketiga September yakni 890 kasus.

"Pada pekan terakhir bulan September 2018 jumlah kasus narkoba yang terungkap turun 6,52 persen dibandingkan pekan sebelumnya," kata Brigjen Eko.

Jumlah tersangka yang ditangkap juga mengalami penurunan 5,53 persen yakni dari 1.159 orang pada pekan ketiga September menjadi 1.095 tersangka pada pekan keempat September.

Sementara jumlah barang bukti yang disita pada pekan keempat September 2018 adalah 390,76 kg ganja; 54,34 kg sabu; 9.652 butir ekstasi; 24,62 gram tembakau gorila dan 207 gram kokain.

Selama pekan keempat September, wilayah dengan jumlah pengungkapan kasus narkoba tertinggi adalah Jakarta dengan 169 kasus, Sumatera Utara 126 kasus dan Jawa Timur 81 kasus.

Eko menambahkan jalur laut masih menjadi jalur favorit bagi penyelundup narkoba.

Ia mencontohkan pada salah satu kasus narkoba yang menonjol pada pekan keempat September yakni paket narkoba jenis sabu seberat 20 kg asal Malaysia yang diselundupkan melalui jalur laut pantai timur Sumatera seperti Perairan Aceh dan Tanjung Balai Asahan dengan tujuan peredaran wilayah Sumatera dan Jawa.

Kasus lainnya yakni penyelundupan narkoba menggunakan jalur laut via Sebatik, Kalimantan Utara.

"Ini menunjukkan peningkatan cukup signifikan untuk distribusi Kaltim dan Sulsel," katanya.

Baca juga: Polisi tangkap ribuan tersangka narkoba pekan ini
Baca juga: Polisi ungkap 896 kasus narkoba selama pekan kedua September

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018