Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menyatakan, TNI segera memberangkatkan berbagai perangkat dan personel yang dimiliki untuk operasi kemanusiaan tanggap bencana mengatasi gempa Bumi dan tsunami di Donggala, Sulawesi Tengah.
Pesawat transport berat C-130 Hercules TNI AU dari Skuadron Udara 31 TNI AU dan Skuadron Udara 32 TNI AU sedang disiapkan di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Mereka akan diterbangkan menuju lokasi yang tertimpa musibah pada Sabtu dini hari (29/9).
"Barusan sekali Pak Presiden Jokowi memerintahkan saya untuk memberangkatkan batalion kesehatan Marinir dan zeni Kostrad serta kapal rumah sakit lapangan ke Donggala," kata dia kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat malam.
Dia merinci bahwa unsur TNI yang diberangkatkan itu adalah personel batalion zeni tempur Kostrad, KRI dr Soeharso-990, dan batalion kesehatan Korps Marinir TNI AL. "Untuk alat-alat berat, sedang disiapkan dan segera diberangkatkan. Yang penting personelnya dulu dan terkait kesehatan. Ada dukungan pokok dulu, di antaranya rumah sakit lapangan," katanya.
Sebagai gambaran, KRI dr Soeharso-990 mampu melaksanakan berbagai jenis operasi dan membawa berbagai peralatan kesehatan, kecuali MRI.
Ia juga menyertakan notice to airmen dari Perusahaan Umum LPPNI Wilayah Makassar yang menyatakan Bandara Palu ditutup untuk semua aktivitas penerbangan pada pukul 19.20 WITA, hari ini.
TNI memiliki berbagai organ dan personel yang berkemampuan melaksanakan operasi militer selain perang, di antaranya operasi kemanusiaan.
Tidak lama setelah tadi siang, terjadi gempa Bumi berkekuatan 7,7 pada skala Richter yang oleh BMKG dikatakan berpotensi tsunami.
Di berbagai media sosial, beredar rekaman dan cuplikan video yang menggambarkan situasi menit-menit gempa Bumi terjadi dan efek yang terjadi kemudian.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018