Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Satu orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya terluka sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu dan Donggala pada Jumat petang menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala.

BPBD Kabupaten Donggala menyatakan bahwa gempa juga menyebabkan puluhan rumah rusak.

Korban yang tewas dan luka-luka itu akibat tertimpa bangunan yang roboh. Evakuasi masih dilakukan oleh petugas. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya.

Sebagian warga masih berada di luar rumah, mencari tempat aman karena mengkhawatirkan dampak gempa susulan.

Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke BPBD Kabupaten Donggala terkait dampak gempa, yang dirasakan di wilayah Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Parigi Moutong. Secara umum gempa dirasakan berintensitas sedang selama 2-10 detik.

Gempa dirasakan sangat keras di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, karena dekat dengan pusat gempa.

Beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.

BMKG telah memutakhirkan kejadian gempa yang semula bermagnitudo 5,9 pada Skala Richter menjadi M 6 SR dengan pusat gempa dua kilometer arah Utara Kota Donggala pada kedalaman 10 KM, Jumat.

Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Berdasarkan analisis peta, guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Donggala IV MMI, Palu III MMI, Poso II MMI. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018