"Isu ini sengaja digaungkan, ditanam untuk melemahkan pemerintah," kata dia, dalam diskusi publik bertajuk "Awas Penumpang Gelap Bikin Gaduh Pilpres", yang diselenggarakan Aliansi Rakyat Bersatu, di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan isu terkait dolar ini dikaitkan dengan naiknya harga kebutuhan pokok. Padahal, kata dia, segala persoalan ekonomi nasional dipengaruhi krisis global.
Ia menekankan segala tantangan dalam perekonomian saat ini sedang berusaha diselesaikan pemerintahan Jokowi.
"Saat ini Menteri Keuangan, Sri Mulyani, sama dengan menteri keuangan era pak SBY. Persoalan sedang diselesaikan," tegas dia.
Ketua Aliansi Rakyat Bersatu, Syarifuddin, mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini masih jauh dibandingkan dengan bencana krisis moneter 1998.
Sebagai elemen masyarakat, Aliansi Rakyat Bersatu meminta masyarakat untuk tidak panik dengan situasi saat ini.
"Jangan ada yang mempolitisasi, menakut-nakuti, karena ini berbeda sekali dengan krisis moneter 98," ujar Syarifuddin dalam diskusi yang sama.
Aliansi Rakyat Bersatu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintahan Jokowi-JK agar nilai tukar rupiah kembali menguat.
Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018