Cirebon (ANTARA News) - Langit di sekitar Cirebon cukup cerah, Selasa petang, sehingga ratusan warga bisa melihat gerhana bulan total dengan mata telanjang. Di sejumlah tempat terbuka seperti alun-alun Kejaksan dan kawasan pantai Cirebon, masyarakat berkumpul menyaksikan gerhana bulan total yang hanya dapat dilihat mulai proses keluarnya bulan dari umbra, sementara proses berlangsungnya gerhana tidak sempat terekam dari wilayah Cirebon. Bulan yang sudah membentuk bulan sabit mulai terlihat usai Shalat Magrib dan berangsur-angsur kembali menjadi bulan purnama di sebelah Timur. Di Perkampungan Squater di Cangkol dan Pegambiran, Kota Cirebon, sejumlah warga juga menyaksikan gerhana bulan yang kebetulan berada di sebelah Timur atau di atas laut Cirebon sehingga dengan mudah bisa menyaksikan proses kembali terbitnya bulan dari kegelapan. "Proses gerhana dengan mudah terlihat, apalagi bulan cukup terang dan berada di atas Laut Cirebon, jadi pemandangan tidak terhalang," kata Sodik, warga nelayan Cangkol. Gema takbir berkumandang di sejumlah mushola yang menggelar sholat gerhana bulan dua rakaat dan dilanjutkan dengan ceramah singkat akan makna gerhana yang juga pernah terjadi di jaman Muhammad saw. Berbeda dengan shalat sunah umumnya, sholat sunah gerhana dilakukan dengan empat kali ruku dimana selesai i`tidal, imam melanjutkan dengan surat Al Fatihah dan kembali ruku. Di Mesjid Attaqwa, mesjid terbesar Kota Cirebon juga digelar shalat gerhana yang diikuti ratusan jemaah. Usai sholat sebagian jemaah menyaksikan sisa proses gerhana bulan di alun-alun kejaksan. Sejumlah mushola juga menggelar sholat gerhana bulan seperti di mushola Al Amin di Jalan Kusnan dan mushola Al Hikmah di Jalan Suratno.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007