Kalla dalam pidato pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-73 PBB di Markas Besar PBB, di New York, Amerika Serikat, Kamis sore waktu setempat, menyampaikan, saat ini pasukan perdamaian Indonesia telah mencapai 3.500 prajurit.
"Kita tidak akan berhenti di sana. Kita siap berkontribusi 4.000 pasukan perdamaian hingga 2019, dengan meningkatkan proporsi pasukan perempuan," kata dia.
Ia mengatakan, Indonesia percaya bahwa operasi pasukan perdamaian di bawah PBB harus terus dilanjutkan.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengungkapkan terima kasih atas kepercayaan negara-negara PBB memilih Indonesia untuk menjabat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.
Indonesia, menurut Kalla, akan bekerja sebaik-baiknya dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia dan mengharapkan dukungan para pihak.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan, saat ini perempuan personel Pasukan Perdamaian PBB jumlahnya masih sangat sedikit hanya tiga persen dari total pasukan.
Untuk Indonesia sendiri, setidaknya terdapat 111 perempuan yang menjadi pasukan perdamaian baik untuk sipil maupun militer. Keberadaan mereka akan ditingkatkan jumlahnya.
Menlu menyampaikan, perempuan personel Pasukan Perdamaian PBB menjadi kebutuhan dalam penanganan konflik dan pasca konflik.
Karena banyak korban konflik merupakan anak dan perempuan yang lebih memiliki kepercayaan dan kenyamanan dengan perempuan, katanya.
Baca juga: Menlu: Peningkatan jumlah pasukan perdamaian perempuan jadi dibahas di PBB
Baca juga: Presiden: Indonesia dipercaya dorong perdamaian dunia
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018