sekitar 23 kepala negara, termasuk 10 di antaranya dari Asia Tenggara akan menghadiri pertemuan pemimpin ASEAN yang dilaksanakan di sela-sela pertemuan IMF dan Bank Dunia.

Denpasar, (ANTARA News) - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyiapkan pengaturan parkir pesawat para kepala negara yang hadir dalam pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, 8-14 Oktober 2018.

"Yang penting adalah (pesawat) kepala negara harus di Bali," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi saat menghadiri upacara pembersihan dan penyucian atau "melaspas" pembangunan infrastruktur bandara di kawasan Tuban Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.

Menurut dia, sekitar 23 kepala negara, termasuk 10 di antaranya dari Asia Tenggara akan menghadiri pertemuan pemimpin ASEAN yang dilaksanakan di sela-sela pertemuan IMF dan Bank Dunia.

Meski demikian, pihaknya belum mendapatkan data terakhir terkait jumlah pesawat yang dibawa para petinggi termasuk delegasi dalam pertemuan akbar tersebut.

Selain di Bali, Yanus menjelaskan sejumlah bandara di bawah Angkasa Pura I siap menampung parkir pesawat delegasi khusus, setelah beberapa bandara itu juga merampungkan pengembangam apron.

Bandara itu di antaranya Bandara Juanda Surabaya, Bandara Hasanuddin Makassar, Bandara Adi Soemarmo Solo dan kemungkinan Bandara Lombok Praya.

Sementara itu terkait teknis kedatangan dan keberangkatan pemimpin negara, Yanus menjelaskan sudah ada prosedur tetap yang akan dilakukan oleh TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara Ngurah Rai.

Sehingga, lanjut dia, tidak ada proses buka tutup operasional penerbangan komersial selama berlangsungnya pertemuan itu.

Terkait hal itu, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan sejumlah instansi di antaranya Angkasa Pura I, Otoritas Bandara dengan kendali pengaturan wilayah udara berada di bawah Air Navigasi (AirNav).

Bandara Ngurah Rai, lanjut Yanus, sudah siap memyambut kedatangan para delegasi pertemuan IMF dan Bank Dunia yang dijadwalkan mulai datang 5 Oktober 2018.

Sejumlah fasilitas penunjang juga telah rampung di antaranya perluasan dua apron baru yakni seluas 8 hektare di barat bandara dan 4,1 hektare di timur bandara.

Kedua apron baru itu diharapkan dapat menampung sekitar 10 pesawat berbadan sedang termasuk pesawat berbadan besar.

Dengan demikian, lanjut Yanus, total ada 63 "parking stand" atau alokasi tempat untuk pesawat parkir di bandara setempat.

Selain itu gedung VVIP, Base Ops Pangkalan Udara Ngurah Rai, hingga pemindahan pengelolaan limbah juga telah selesai dikerjakan.

Untuk itu, pihaknya melakukan upacara "melaspas" secara Hindu sesuai adat dan tradisi di Bali saat pembangunan suatu infrastruktur mulai dibangun hingga selesai dibangun.

"Upacara ini untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan agar semua diberikan kesejahteraan," kata pemuka agama Hindu atau "pemangku" Jero Mangku Made Sangka.
Baca juga: Peluang dari Pertemuan Tahunan IMF-World Bank
Baca juga: Garuda siapkan 10 penerbangan tambahan selama Pertemuan IMF

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018