"Di Indonesia ada gunung, ada laut. Kemarin Asian Games pakai gunung, Asian Para Games laut, semuanya menampilkan kekayaan Indonesia,"

Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Para Games Indonesia 2018 (INAPGOC) memastikan akan menghadirkan panorama laut dalam dekorasi panggung upacara pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (6/10).

Laut, diakui Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari, dipilih untuk melengkapi unsur gunung yang sempat dipakai dalam upacara pembukaan Asian Games 2018 pada Agustus lalu.

"Di Indonesia ada gunung, ada laut. Kemarin Asian Games pakai gunung, Asian Para Games laut, semuanya menampilkan kekayaan Indonesia," kata Okto saat ditemui usai meninjau sesi latihan upacara pembukaan Asian Para Games 2018 di SUGBK, Jakarta, Kamis.

INAPGOC berusaha untuk mewakilkan berbagai elemen kekayaan budaya di Indonesia dalam upacara pembukaan Asian Para Games 2018.

Salah satu yang terlihat dari bocoran sesi latihan yang diperlihatkan kepada media adanya tari kecak, tari kolosal bertemakan laut dengan properti serupa layar serta kehadiran instalasi komodo yang menyeruak di antara para penari.

Semua itu ditampilkan di hadapan latar utama panggung yang didekorasi serupa gulungan ombak.

"Itu semua akan jadi bagian yang menarik untuk ditonton pada saat pembukaan. Semua gabungan unsur kebanggaan bangsa kita yang kaya heritage, alam, dan sebagainya," ujar Okto.

"Tetap Indonesia, tapi dikemas dalam bahasa yang lebih universal," kata dia menambahkan.

Baca juga: INAPGOC perkirakan puncak kedatangan peserta 30 September

Asian Para Games 2018 akan dilangsungkan di Jakarta pada 6-13 Oktober diikuti sekira 2.800 para atlet dari 41 negara.

Tiket pembukaan Asian Para Games 2018 sudah bisa dibeli sejak Kamis (20/9) pekan lalu dengan pilihan harga Rp500.000, Rp750.000, Rp1.500.000 dan Rp2.500.000 di situs loket.com.

Baca juga: Lagu Tema Asian Para Games diharapkan pacu semangat atlet

Baca juga: Atlet berharap masyarakat dukung langsung ke GBK

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018