Ini kan aneh yang dimutasi rata-rata guru yang mendukung salah satu paslon sementara guru yang mendukung paslon petahana tidak ada yang dimutasi.

Kolaka (ANTARA News) - Puluhan guru Sekolah Dasar bersama Forum Pemerhati Rakyat Kolaka (FPRK) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemda Kolaka, Sultra, Kamis.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan dengan membakar ban bekas menuntut mutasi guru sebanyak 67 orang yang dilakukan Diknas agar ditinjau ulang.

Salah satu koordinator aksi unjuk rasa itu, Erwin mengatakan mutasi yang dilakukan Diknas sarat kepentingan politik karena guru yang dimutasi merupakan pendukung salah satu pasangan calon Bupati saat pilkada serentak pada Juli 2018.

"Kami meminta Pemerintah Kabupaten Kolaka Agar segera meninjau ulang SK pemutasian para tenaga pengajar yang sudah dikeluarkan oleh BKD," katanya.

Sementara Haeruddin koordinator aksi lainnya menjelaskan seharusnya Diknas dan BKD tidak melakukan mutasi karena sesuai undang-undang pilkada, tidak dibenarkan melalukan mutasi enam bulan sebelum pilkada maupun sesudah pilkada.

"Ini kan aneh yang dimutasi rata-rata guru yang mendukung salah satu paslon sementara guru yang mendukung paslon petahana tidak ada yang dimutasi," lungkap Haeruddin.

Usai berorasi Pemkab Kolaka yang diwakili Asisten I bersama sekretaris BKD menerima perwakilan aksi di salah satu ruangan kantor Bupati.

Dalam pertemuan itu Sekretaris BKD, Supandi mengatakan, SK pemutasian yang dikeluarkan oleh BKD sudah sesuai aturan yang berlaku.

"Diknas yang mengajukan dan BKD hanya menyetujui hasil usulan mutasi tersebut," katanya.

Pertemuan itu tidak menemui titik terang sehingga puluhan guru dan forum pemerhati rakyat Kolaka berjanji akan melakukan aksi kembali dengan massa yang lebih banyak kalau SK mutasi tidak ditinjau kembali.*

Baca juga: Bupati Garut akan copot kepala sekolah yang liburkan siswa

Baca juga: Sejumlah SD di Garut diliburkan karena guru honorer unjuk rasa

Pewarta: Darwis Sarkani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018