Jakarta (ANTARA News) - Sesepuh Partai Golkar Akbar Tandjung khawatir suara Partai Golkar akan menurun drastis pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, lantaran kasus tindak pidana korupsi yang menjerat sejumlah oknum kader Golkar.
"Saya khawatir orang-orang Golkar yang terlibat korupsi akan menggerus suara dan citra Golkar di mata masyarakat," kata Akbar Tandjung yang menjabat Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Akbar merasa sedih lantaran sejumlah petinggi Golkar terjerat kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Akbar juga memperhatikan sikap petinggi Partai Golkar yang belum mengambil tindakan tegas terhadap kader yang terjerat kasus korupsi.
"Harusnya ada sanksi tegas kepada mereka yang terjerat kasus korupsi," tegas Akbar.
Mantan Ketua DPR RI itu menilai para petinggi Partai Golkar seperti tidak menganggap penting terhadap kasus korupsi.
Akbar mempertanyakan slogan "Golkar Bersih" padahal sejumlah kadernya terlibat korupsi yang saat ini menjalani penahanan.
Diketahui, sejumlah elite Partai Golkar terlibat kasus tindak pidana korupsi seperti Setya Novanto, Idrus Marham, Fayakun Andriadi, dan Eni L Saragih tapi belum diberikan sanksi tegas.
Namun, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum mengambil tindakan tegas maupun sanksi terhadap kader yang terindikasi terlibat tindak pidana korupsi.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018