Jakarta (ANTARA News) - Setelah tidak berada di jajaran kabinet, Yusril Ihza Mahendra mendapat pekerjaan baru, yaitu menjadi pemeran utama film kolosal non-layar lebar, "Laksamana Cheng Ho". Untuk memerankan tokoh besar dalam sejarah China kuno tersebut, mantan Mensesneg itu kembali berlatih ilmu bela diri kung fu, yang pernah dipelajarinya semasa kecil. "Dulu saya belajar ilmu bela diri (kung fu) di kelenteng," katanya di Jakarta, Selasa. Menurutnya, untuk melakukan adegan perkelahian, ia harus bisa menunjukkan kemampuan ilmu bela diri. Dahulu, kung fu termasuk salah satu seni bela diri yang diakui IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), tetapi dilarang untuk diikutsertakan dalam pertandingan. "Karena ilmu itu memang sifatnya menyerang dan mematikan, bukan sekadar bela diri," kata Yusril. Laksamana Cheng Ho adalah simbol pemersatu bangsa-bangsa di Asia Tenggara pada masa silam. Tokoh itu terlahir sebagai anak dari Ma Ha Zhi, ketika terjadi pemberontakan bangsa Mongol di China. Oleh ayahnya, ia diberi nama Cheng Ho Ma He, artinya Damai. Belakangan, kematian ayah dan kakak lelakinya serta penculikan terhadap ibu dan saudara perempuannya mengubah hidup Ma He kecil menjadi seorang tokoh besar dan melegenda dengan nama Laksamana Cheng Ho. Diproduksi bersama oleh Kantana Group Public Company Limited (perusahaan film Thailand) dan Jupiter Company Global Film Limited dari Indonesia, film Laksamana Cheng Ho diangkat dari biografi Cheng Ho yang hidup pada zaman Dinasti Ming, abad ke-12. Mengerahkan 6.000 pemain, syuting film dijadwalkan di enam negara, dengan total biaya produksi sekitar Rp27 miliar. Sesuai kesepakatan, Laksamana Cheng Ho dibuat sebanyak 26 episode dan akan ditayangkan oleh enam stasiun televisi di Indonesia dan China. "Di sini sudah ada kesepakatan dengan TPI, Global dan RCTI, di China juga tiga stasiun," kata Yusril, seraya mengungkapkan jadwal mulai tayang pada akhir Januari 2008. Apakah Yusril akan alih profesi? "Sampai saat ini saya masih aktif di PBB, masih menjawab setiap pertanyaan Presiden, dan masih memberi kuliah," jawabnya sambil tersenyum kecil. Saat ini syuting Laksamana Cheng Ho, yang akan diterjemahkan ke dalam tujuh bahasa, yaitu bahasa inggris dan bahasa enam negara tempat film itu dibuat, sudah mencapai sekitar 40-50 persen. Yusril, kini berusia 51 tahun, lahir di Belitung, Babel, disebut masih keturunan Sultan Malaka.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007