Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Developments Monitoring (IDM) menyerukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla untuk menolak kehadiran pengusaha asing yang melakukan praktik bisnis tak Patut di Indonesia. Seruan terbuka IDM tersebut disampaikan IDM terkait rencana kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Indonesia pada minggu pertama September mendatang. "Kami minta agar kehadiran Putin tidak diikuti oleh kepentingan bisnis yang dapat merusak demokrasi ekonomi di Indonesia," kata juru bicara IDM Muhammad Ramdhoni SE di Jakarta, Selasa. Pihaknya mempersilahkan dan bahkan mendukung siapapun investor asing yang ingin menanamkan investasinya di Indonesia. Namun hal tersebut dilakukan dengan cara-cara yang patut. "Kami tentu sangat mendambakan kehadiran investor asing untuk bersama-sama membangun Indonesia. Namun kami sangat tegas menolak investor asing yang melakukan praktik- praktik bisnis tidak patut," tandasnya. Kunjungan Putin ke Indonesia diduga akan diikuti kelompok usaha Rusia, Alfa group. IDM menduga keikutsertaan mereka ke Indonesia dalam rangka memuluskan rencana pembelian 41 persen saham Temasek di Indosat oleh Altimo Alfa Group (anak perusahaan Alfa Group). Altimo (anak perusahaan Alfa Group) diduga terlibat dalam permintaan Temasek menjual sahamnya di Indosat sebagai buntut pemeriksaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dugaan monopoli. Atas persoalan tersebut, IDM mengingatkan kepada Vladimir Putin agar jangan sampai niat baik Rusia bekerja sama dengan Indonesia diikuti oleh kepentingan bisnis penjualan saham Indosat secara tak patut. "Kami ingatkan agar kerjasama ini tidak dinodai dengan kepentingan-kepentingan upaya bisnis tak sehat dalam demokrasi ekonomi di Indonesia tersebut," katanya. Pihaknya juga menuntut pihak penegak hukum bersikap proaktif mengusut dugaan praktik bisnis tak patut yang mengarah pada tindak pidana.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007