"Informasi yang saya terima, dari total formasi CPNS, sekitar 112.000 orang akan dialokasikan untuk tenaga guru, termasuk guru honorer dan guru agama yang belum diangkat," kata Bambang Soesatyo, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.
Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, selain tenaga guru, Pemerintah juga mengalokasikan penerimaan CPNS tenaga kesehatan sekitar 60.000 orang, meliputi tenaga dokter, bidan, perawat, dan apoteker, yang belum diangkat menjadi PNS. "Formasi penerimaan CPNS ini, baik tenaga honorer maupun yang baru lulus, tetap melalui proses tes yang akan diselenggarakan oleh Pemerintah," katanya.
Sementara itu, terhadap pegawai honorer yang telah berusia melampaui 35 tahun, menurut dia, berdasarkan informasi dari Pemerintah, akan diberikan kesempatan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). "Pegawai honorer yang akan ditetapkan menjadi PPPK tetap harus melalui proses seleksi. Pegawai honorer yang memenuhi syarat sesuai persyaratan, yang akan ditetapkan menjadi PPPK," katanya.
Sedangkan pegawai honorer yang ikut seleksi CPNS tapi dinyatakan tidak lulus, menurut dia, akan dikembalikan kepada pemerintah daerah ataupun kementrian/lembaga yang mempekerjakan pegawai honorer tersebut sebelumnya. "Namun, gaji yang diberikan tidak boleh di bawah UMR (upah minimum regional)," katanya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018