Kami sangat menyayangkan kematian satwa yang dilindungi tersebut, apalagi satwa betina dewasa yang siap untuk melahirkan anak-anak harimau selanjutnya,

Pekanbaru (ANTARA News) - Bangkai harimau Sumatera liar yang tewas akibat terjerat di perbatasan Desa Muara Lembu dan Pangkalan Indarung, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, dibawa ke Kota Pekanbaru untuk diotopsi.

Berdasarkan pantauan Antara pada Rabu malam, jasad satwa belang itu tiba di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau pada sekitar pukul 19.00 WIB. Tim Rescue BBKSDA Riau membawanya dari Kuantan Singingi menggunakan mobil bak terbuka berkerangkeng besi. Bangkai harimau tersebut sudah membengkak dan beraroma busuk.

Tim medis akan melakukan otopsi pada malam ini juga.

"Kami sangat menyayangkan kematian satwa yang dilindungi tersebut, apalagi satwa betina dewasa yang siap untuk melahirkan anak-anak harimau selanjutnya," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu siang.

Ia menjelaskan pada Selasa (25/9) pukul 10.30 WIB, pihaknya menerima laporan dari masyarakat tentang adanya harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) liar yang terjerat di perbatasan Desa Muara Lembu dan Pangkalan Indarung. Suharyono kemudian memerintahkan tim Rescue Bidang KSDA Wilayah 1 menuju tempat itu untuk melakukan penyelamatan.

Kemudian pada 26 September pukul 12.30 WIB, Tim Rescue menemukan bangkai harimau sumatera menggantung dipinggir jurang dengan tali jerat membelit pinggangnya.

Harimau sumatera merupakan satwa dilindungi yang keberadaannya terancam punah akibat perburuan dan konflik manusia karena perubahan fungsi hutan. Berdasarkan data WWF, jumlah populasi harimau sumatera tinggal 600 ekor.


Baca juga: Harimau Sumatera tewas terjerat di Riau

Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018