Bandarlampung (ANTARA News)- Penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak-Banten, Selasa, semakin memanjang hingga pintu keluar tol Cilegon Barat, atau sekitar 11 km dari pelabuhan itu, sementara penumpukan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, hanya terjadi di kawasan pelabuhan. Manajer operasional PT ASDP Bakauheni, Zailis Anas mengakui bahwa penumpukan kendaraan memang terjadi di Bakauheni, namun tidak separah di Pelabuhan Merak. "Truk memang memadati hampir semua lahan parkir di areal pelabuhan, namun tidak sampai keluar dari kawasan pelabuhan, apalagi sampai ke badan jalan menuju pelabuhan," katanya. Sementara di Pelabuhan Merak, antrean kendaraan sudah terjadi selama lebih dari empat hari dan bahkan saat ini antrean tersebut semakin panjang. Pada Minggu (26/8) sore, antrean kendaraan sudah terjadi sejak beberapa puluh meter menjelang pintu keluar ton Cilegon Barat, atau sekitar 11 Km dari Pelabuhan Merak. Kendaraan pribadi pun harus mengantre sekitar dua jam walau mendapatkan jalur khusus ke dalam kapal. Kendaraan pribadi tidak bisa lagi menggunakan jalan arteri yang menuju langsung ke Merak, tetapi harus keluar di pintu keluar tol Cilegon Barat, kemudian mengambil jalur jalan biasa ke Merak. Antrean kendaraan di Pelabuhan Merak diperkirakan akan makin memanjang karena kapal yang dioperasikan hanya 13 unit, setelah KM Nusa Dharma mengalami kerusakan. Truk yang mengantre bahkan terjadi menjelang pintu keluar tol Cilegon Barat. Menurut Zailis, dengan rusaknya KM Nusa Dharma maka kemampuan mengangkut truk semakin berkurang. "Sementara kapal berdaya angkut besar masih mengalami perbaikan (docking), seperti KM Nusa Mulia. KM Tribuana yang berdaya angkut besar diharapkan sudah beroperasi Kamis ini," katanya. Jumlah kapal yang melayani rute Merak-Bakauheni biasanya 17-19 kapal, namun yang dioperasikan saat ini hanya 13 kapal karena beberapa kapal mengalami kerusakan atau perawatan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007