Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa sore, untuk membahas pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban.

"Saya sampaikan alasan ini semata-mata untuk kebaikan, kemashalatan terutama penunaian tugas dan kegiatan saya selama ini di luar utusan khusus yang banyak terlibat sebagai pemimpin dari organisasi atau gerakan yang bersifat lintas," kata Din ditemui di komplek Istana Kepresidenan Jakarta usai menemui Presiden.

Menurut Din, Presiden memahami pertimbangan dan keputusan yang diambil oleh dirinya.

Din mengungkap dia memimpin sejumlah lembaga kemasyarakatan. Salah satunya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI yang memiliki anggotanya terdiri atas sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam yang majemuk sehingga perlu menjaga netralitas.

"Jadi kalau saya masih menjabat sebagai utusan khusus presiden yang sekarang menjadi calon presiden itu, banyak yang memahaminya berarti saya hanya di sini, di satu pihak. Dan itu akan menghalangi dan tidak memudahkan upaya saya untuk membangun kebersamaan dari masyarakat majemuk di berbagai organisasi tadi," kata Din.

Dia menambahkan upaya membangun kebersamaan dan merawat kemajemukan harus orang yang netral dari tarik-menarik kepentingan politik.

Presiden pun mengapresiasi kinerja Din saat mengemban amanah sebagai utusan khusus presiden.

Sejumlah acara yang pernah digawangi oleh Din selama menjabat antara lain Konferensi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendekiawan Muslim Sedunia untuk Islam Jalan Tengah atau Wassatiyat Islam, World Peace Forum 100 tokoh dunia lintas agama dan profesi.

Din mengatakan mengirimkan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi pada Jumat (21/9/2018).

Dia telah mengabdi sebagai utusan khusus presiden sejak 23 Oktober 2017.

Baca juga: Forum Perdamaian Dunia dihadiri perwakilan 40 negara
Baca juga: Din harapkan Tahun Baru Islam jadi momentum hijrah mental
Baca juga: Presiden jadwalkan terima Din Syamsuddin pada Senin

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018