Jakarta (ANTARA News) - Rapat paripurna DPR di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa, menyetujui APBN-Perubahan 2007 dengan sejumlah asumsi baru. Dalam Rapat Paripurna DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar, Ketua Panitia Anggaran DPR, Emir Moeis, menyampaikan sejumlah asumsi dasar yang menjadi landasan APBN-P2007. Untuk pertumbuhan ekonomi disepakati 6,3 persen, inflasi 6 persen, nilai tukar rupiah di posisi Rp9.050 per dolar AS, sedangkan tingkat bunga SBI tiga bulan 8 persen dan harga minyak 60 per dolar AS barel, lifting minyak 950 ribu barel per hari, dan Produk Domestik Bruto (PDB) Rp3.761,412,2 triliun. Emir Moeis menegaskan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen harus diikuti dengan peningkatan kualitas pertumbuhan yang mampu meningkatkan lapangan kerja. Kontribusi PDB dari sektor pertanian 3-3,3 persen dan target pertumbuhan industri pengolahan non migas bisa tumbuh 8,5 persen. DPR sepakat subsidi dalam APBN-P 2007 sebesar Rp105,023 triliun, yang terdiri dari subsidi energi Rp88,048 triliun dan subsidi non energi Rp16,805 triliun. Subsidi energi itu terdiri atas subsidi BBM Rp55,604 triliun dan subsidi listrik Rp32,444 triliun. Sedangkan subsidi non energi terdiri atas subsidi minyak goreng Rp325 milliar, subsidi pangan melalui Bulog Rp6,584 triliun dan subsidi pupuk Rp6,797 triliun. (*)

Copyright © ANTARA 2007